"Bajaj dari arah Jalan Lodan, saya keluar dari Halte Ancol. Saya agak keluar sedikit garis merah dan bajaj agak kencang dari arah Lodan," kata Sukijo usai olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan, Senin petang.
Menurut Sukijo, harusnya sopir Bajaj tahu kalau di depan ada jalur Transjakarta. Namun karena muatannya berat sehingga tidak dapat mengendalikan bajaj tersebut.
"Mungkin karena dia kaget lihat bus Transjakarta, dia banting setir ke kiri. Tapi tidak mampu, makanya langsung tabrak saya," ungkap Sukijo.
Dia mengatakan, memiliki empat saksi yang sudah memberikan keterangan kepada polisi bahwa kejadiannya bajaj yang menabrak bus Transjakarta.
Baca juga: Warga pertanyakan ketiadaan petugas di lokasi kecelakaan Transjakarta
Baca juga: Polisi olah TKP lokasi kecelakaan bus Transjakarta
Sopir bajaj, Daryono (41) mengemukakan, jika bus Transjakarta berada di jalur yang benar, kecelakaan tidak mungkin terjadi.
"Seharusnya busway adanya di jalur merah, jalur keluar dari Halte Ancol," kata Daryono di TKP lokasi kecelakaan.
Daryono mengungkapkan, ada dua jalur bus Transjakarta yakni jalur masuk dan jalur keluar dari Halte Ancol. Seharusnya bus tersebut tetap berada di jalur keluar, namun ternyata sopir bus berada di jalur masuk.
"Saya sudah berusaha menghentikan kendaraan," ujar Daryono.
Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan bus Transjakarta dan bajaj di persimpangan Jalan Lodan Raya, Pademangan, Jakarta Utara, Senin petang.
Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020