• Beranda
  • Berita
  • Di tengah pandemi, FPPS minta proyek tower di Mamuju-Sulbar dihentikan

Di tengah pandemi, FPPS minta proyek tower di Mamuju-Sulbar dihentikan

26 Mei 2020 09:32 WIB
Di tengah pandemi, FPPS minta proyek tower di Mamuju-Sulbar dihentikan
Ketua Ormas Forum Persaudaraan Pemuda Sulawesi Barat (FPPS) Nirwansyah, S.IP. (FOTO ANTARA/M Faisal Hanapi)

Sebaiknya anggaran sebesar Rp30 miliar untuk pembangunan "tower" Mamuju itu dialihkan untuk membiayai bibit, pupuk, dan pengadaan sarana pertanian, yang dibutuhkan petani.

Organisasi masyarakat Forum Persaudaraan Pemuda Sulawesi Barat (FPPS) meminta proyek pembangunan "tower" (menara) Mamuju dihentikan pemerintah daerah di kabupaten itu karena tidak penting, terlebih di saat masyarakat kesulitan akibat dampak pandemi COVID-19.

"Kami minta proyek pembagunan 'tower' Mamuju dihentikan segera dan Pemerintah Kabupaten di Mamuju jangan berpikir untuk melanjutkan pembangunannya," kata Ketua Ormas FPPS, Nirwansyah, S.IP di Mamuju, Selasa.

Ia mengatakan, proyek pembangunan "tower" Mamuju tidak penting dibandingkan kebutuhan masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

"Beban ekonomi masyarakat Mamuju penting diperhatikan karena saat ini banyak yang tidak bekerja memenuhi kebutuhan hidupnya d itengah pandemi COVID-19  ini," katanya.

Menurut dia, sebaiknya anggaran sebesar Rp30 miliar untuk pembangunan "tower" Mamuju itu dialihkan untuk membiayai bibit, pupuk, dan pengadaan sarana pertanian, yang dibutuhkan petani.

"Alihkan saja anggaran tower Mamuju, untuk pengadaan bantuan bibit pupuk serta traktor dan pompanisasi lahan pertanian apalagi sebentar lagi kemarau, jangan sampai terjadi kekeringan yang bisa menurunkan produksi pangan dan merugikan daerah ini," katanya.

Ia berharap pemerintah daerah di Mamuju tidak bermegah megah membangun tower sementara masyarakat kesulitan ekonomi.

"Ekonomi masyarakat sedang tidak berjalan normal akibat pandemi COVID-19, hendaknya pemerintah berpikir bagaimana mengatasi masalah ekonomi , khususnya masyarakat petani dan nelayan," katanya.

Ia menyatakan bahwa masyarakat Mamuju sudah banyak memrotes pembangunan yang tidak penting bagi kelangsungan hidup masyarakat seperti proyek tower tersebut sehingga pemerintah sudah semestinya mendengarkan keluhan masyarakat.

"Pemerintah juga bisa memanfaatkan anggaran proyek tersebut untuk dialihkan bagi proyek perluasan areal pertanian di sektor tanaman padi dan palawija," demikian Nirwansyah.

Baca juga: Wabub Mamuju minta kantor pelayanan gunakan SOP pencegahan COVID-19

Baca juga: Mentan Syahrul tanam jagung di areal replanting sawit Mamuju

Baca juga: Wagub serahkan dokumen pembentukan Kota Mamuju dan Kabupaten Balanipa

Baca juga: Puluhan hektare sawah di Mamuju dilanda Kekeringan

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020