Hal itu disampaikan Haris saat melakukan monitoring dan evaluasi ke wilayah Banua Enam termasuk Kabupaten Tabalong, Selasa.
"Sebanyak seribu ruang atau kamar isolasi kita siapkan untuk pasien positif maupun yang dalam perawatan COVID-19," kata Haris.
Pada kesempatan tersebut, Haris menyampaikan apresiasinya atas upaya Pemkab Tabalong menekan penyebaran COVID - 19 hingga bisa mengurangi ODP.
Baca juga: Fokus pengawasan, Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin mundur dari GTPP
Baca juga: Kasus COVID-19 Kalsel bertambah 18 menjadi 590 orang
Ia pun menghimbau Pemerintah Kabupaten Tabalong terus memantau mobilitas masyarakat yang ke luar masuk 'Bumi Saraba Kawa' ini.
Pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi Percepatan Penanganan COVID-19 oleh Gugus Tugas Percepatan COVID-19 Provinsi Kalimantan Selatan, juga di hadiri Bupati Tabalong Anang Syakhfiani.
Hadir juga Wakil Bupati Tabalong Mawardi, anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan pejabat lingkungan Pemkab Tabalong.
"Monitoring ini untuk mencari data tentang kesehatan dan tingkat penyebaran COVID-19 di Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Tabalong," kata Haris.
Berdasarkan hasil rapat tim gugus tugas bersama Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona dilakukan gerakan bersama seperti pemeriksaan suhu tubuh.
Bupati Tabalong Anang Syakhfiani mengatakan saat ini masyarakat Tabalong sudah melaksanakan protokol kesehatan dengan pola hidup sehat.
"Rumah Sakit Isolasi COVID-19 Tabalong sudah memiliki ruang isolasi yang sama standarnya dengan di Provinsi Kalsel," ujar Anang.
Anang pun akan menambah kamar isolasi pasien COVID-19 di rumah sakit khusus untuk antisipasi peningkatan pasien.*
Baca juga: Jubir: Tak ada Perwali baru perpanjang PSBB tahap III di Banjarmasin
Baca juga: Pemeriksaan di perbatasan Kalteng-Kalsel diperketat cegah COVID-19
Pewarta: Ulul Maskuriah/Herlina Lasmianti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020