Virus corona baru atau COVID-19 sudah tersebar di 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan setelah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir juga ditemukan satu kasus positif COVID-19 sehingga total positif mencapai 868 kasus.semua kabupaten/kota sudah ada kasus, maka disiplinlah
"Total penambahan ada 56 kasus, termasuk satu kasus dari Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir yang status penularannya impor dan sisanya penularan lokal," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri di Palembang, Selasa.
Ia menjelaskan, penambahan kasus pada hari ini Selasa (26/5) berasal dari Kota Palembang (40 kasus), Kota Lubuklinggau (dua kasus), Kota Prabumulih (lima kasus), Kabupaten Banyuasin (enam kasus), serta Kabupaten Ogan Ilir, OKU Timur, dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) masing-masing satu kasus.
Kasus pertama di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir merupakan laki-laki usia 66 tahun asal Kecamatan Tanah Abang, saat ini lelaki tersebut berstatus Pasien Dalam Pengawasan RS AR Bunda Prabumulih, gugus tugas setempat mengkalkulasikanya sebagai penularan impor dari Kota Prabumulih yang berbatasan langsung dengan Kabupaten PALI itu.
Adanya temuan kasus di PALI membuat Sumsel tidak lagi memiliki zona hijau, padahal pekan lalu masih tersisa tiga zona hijau yakni OKU Selatan, Empat Lawang dan PALI.
Baca juga: Wali Kota sebut Penerapan PSBB di Palembang bakal dievaluasi
Baca juga: Gubernur Sumsel minta penegakan PSBB tetap utamakan etika
Sementara total 868 kasus itu menyebar di Kota Palembang (zona merah) dengan 497 kasus, disusul Kota Lubuklinggau (zona merah) 61 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning) 59 kasus, Kabupaten Ogan Ilir (zona kuning) 47 kasus, Kabupaten OKU (zona merah) 33 kasus, Kabupaten Banyuasin (zona merah) 55 kasus, dan Kota Prabumulih (zona merah) 25 kasus.
Kasus lainnya tersebar di 10 wilayah zona kuning, yakni Kabupaten Musi Rawas Utara (19), Musi Rawas (15), Muara Enim (14), Lahat (sembilan), Musi Banyuasin (delapan), OKU Timur (delapan), serta OKU Selatan, Pagaralam, PALI dan Empat Lawang (satu), khusus dari luar Sumsel, namun dirawat di Sumsel sebanyak sembilan kasus.
Selain kasus positif, kasus sembuh juga terus kembali bertambah tiga orang dari Lubuklinggau sehingga total menjadi 117 orang, sedangkan kasus meninggal yang terlaporkan tidak bertambah atau tetap 28 orang.
Baca juga: Kapolres Lubuklinggau makamkan anggotanya yang berstatus PDP
Baca juga: ACT digandeng AirNav Sumsel salurkan paket sembako ke warga terdampak
Saat ini kapasitas uji swab Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang telah ditingkatkan dari 254 sampel menjadi 500 sampel per hari dan membuat pemeriksaan sampel lebih cepat, sebab masih ada 1.963 sampel yang tengah diproses.
Selain itu gugus Tugas mengimbau masyarakat terus mematuhi imbauan pemerintah dalam menjaga jarak dan disiplin menggunakan masker karena wilayah sebaran di provinsi ini sudah merata.
"Semua kabupaten/kota sudah ada kasus, maka disiplinlah mengikuti imbauan pemerintah karena kami percaya penyebaran COVID-19 tidak akan selesai jika masyarakat tidak disiplin, meskipun nanti kasusnya menurun" kata Yusri menegaskan.
Hal yang tak kalah penting, tambahnya, agar masyarakat memperkuat imunitas tubuh sebagai pencegahan paling optimal jika sewaktu-waktu COVID-19 masuk ke dalam tubuh tanpa dirasakan, imun tubuh yang kuat akan mampu mengalahkan COVID-19.
Baca juga: Positif COVID-19 Sumsel bertambah dan menyebar ke wilayah baru
Baca juga: Kontak kasus positif COVID-19 di Sumsel mulai sulit terlacak
Baca juga: 141 Warga Negara Tiongkok di Sumsel dipulangkan menggunakan hazmat
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020