Wali Kota Pekanbaru, Provinsi Riau Firdaus mengklaim bahwa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama tiga tahap berturut-turut berhasil menekan kasus positif COVID-19 secara transmisi lokal di wilayah itu, yakni dari awalnya empat orang menjadi satu.Pada awal Juli nanti, Pekanbaru diperkirakan betul-betul bebas dari COVID-19, jika masyarakatnya masih tetap disiplin menerapkan protokoler COVID-19
"Dari hasil evaluasi data COVID-19 sejak PSBB tahap I sampai tahap III per Selasa (26/5), jumlah pasien yang positif menurun," katanya usai rapat evaluasi PSBB tahap III di Pekanbaru, Rabu.
Firdaus mengatakan penurunan ini memang sesuai dengan prediksi dari data statistik yang dilakukan Tim Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kota Pekanbaru, di mana angkanya diharapkan akan terus mendekati nol atau COVID-19-nya menurun 99 persen pada akhir Juni 2020.
"Pada awal Juli nanti, Pekanbaru diperkirakan betul-betul bebas dari COVID-19, jika masyarakatnya masih tetap disiplin menerapkan protokoler COVID-19," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan data evaluasi PSBB dari tahap I hingga III, kasus positif COVID-19 di Pekanbaru bertambah akibat adanya kluster atau pendatang yang masuk dari beberapa provinsi dengan membawa virus berbahaya itu di tubuhnya.
Misalkan di pra PSBB yang berlaku dari 23 Maret sampai 16 April, ada sebanyak 17 orang yang positif COVID-19 di Pekanbaru. Jumlah itu semuanya adalah kluster Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Jakarta.
Lalu pada PSBB tahap I pada 17-31 April, baru ada yang positif dari transmisi lokal jumlahnya empat orang yang tertular di dalam kota.
Selanjutnya, pada PSBB tahap II berlaku 1-14 Mei, muncul lagi klaster baru. Kali ini jumlah yang positif COVID-19 ada 18 orang, dengan rincian 15 luar dan tiga transmisi lokal.
"Sebanyak 15 yang positif ini ada yang dari Sukabumi, Jakarta, Sumut dan Sumbar," katanya.
Kemudian di PSBB tahap III yakni 15-26 Mei, hanya ada satu penambahan pasien positif COVID-19.
"Artinya dalam 12 hari ini hanya ada satu warga yang positif COVID-19, Alhamdulillah semoga kasus ini segera hilang dari Kota Pekanbaru," kata Firdaus.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Muhammad Amin mengatakan pasien positif ke- 40, perempuan atas nama Y, yang terjaring saat "rapid test" reaktif pada 16 Mei, di Tobek Godang, Tampan, kini sudah sembuh dan boleh pulang.
Hingga Rabu (27/5) di Kota Pekanbaru terdapat 40 pasien positif, dengan rincian 33 sudah sembuh dan boleh pulang, tiga pasien masih dirawat di ruang isolasi, dan empat orang meninggal dunia.
Baca juga: Kota Pekanbaru mulai berlakukan normal baru
Baca juga: Kota Pekanbaru perpanjang PSBB
Baca juga: Bisa kurangi 70 persen terkena, warga Riau diingatkan gunakan masker
Baca juga: Kasus COVID-19 Riau diprediksi melonjak Juni dampak mudik Lebaran
Pewarta: Vera Lusiana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020