"Kita sudah diberitahu oleh Presiden, Pekanbaru menjadi salah satu kota percontohan dari enam kabupaten/kota di Riau yang menerapkan hidup normal baru," kata Firdaus usai memimpin rapat evaluasi penerapan PSBB tahap III di Pekanbaru, Rabu.
Baca juga: DPRD minta kenormalan baru diiringi protokol dan kesiapan masyarakat
Baca juga: Pemerintah Aceh siapkan panduan normal baru
Firdaus mengatakan walau sesuai instruksi Presiden pemberlakuan pola hidup baru ini sudah berlaku terhitung hari ini, petunjuk teknis pelaksanaannya masih belum ada, sehingga ia belum bisa menjelaskan seperti apa konsep aturan mainnya di masyarakat.
"Namun, secara umum pola new normal ini menyerahkan semua kebijakan menjalankan hidup kembali secara mandiri kepada masyarakat itu sendiri, dengan pola protokoler kesehatan yang akan diatur juknisnya," kata dia.
Ditanya apakah nantinya rumah ibadah dan sekolah juga akan kembali dilaksanakan seperti biasa, Firdaus juga belum bisa memberikan kepastian karena masih menunggu keputusan Gubernur Riau.
"Setelah ada petunjuk aturan dari Gubernur, Pemko juga akan menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwako) sebagai juknis di kota," katanya.
Baca juga: Marwan dukung "Era Normal Baru" dengan disiplin ala militer
Terkait masa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Firdaus menambahkan, besok semuanya ditentukan lewat rapat dengan Gubernur Riau dan lima kabupaten lainnya yang juga menerapkan PSBB.
"Kalau PSBB dicabut berarti tiga hal terkait pendidikan, rumah ibadah, kerja yang dipindahkan ke rumah bisa kembali normal dengan pola baru, yakni tetap menerapkan protokoler kesehatan," tuturnya.
Pantauan ANTARA hari pertama pemberlakuan new normal, aktivitas pasar tradisional, pertokoan, dan lalu lintas mulai ramai.
Walau sekolah dan rumah ibadah masih belum buka, pedagang makanan dan jajanan di Ibu Kota Provinsi Riau tersebut mulai menggeliat.
Tampak warga menggunakan masker, saat beraktivitas di luar rumah, di kendaraan baik roda dua maupun empat. Pusat pertokoan dan rumah makan serta restoran juga menyediakan tempat mencuci tangan dan sabun pada bagian depan pintu masuk.
Bank dan perkantoran yang menyediakan layanan tunggu menerapkan "social distancing" pada pengantre.
Baca juga: PLN siapkan tiga fase prosedur kerja normal baru
Baca juga: Mahasiswa Muhammadiyah dorong kajian relaksasi rumah ibadah
Pewarta: Vera Lusiana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020