Menurut Muslim, berdasarkan pemetaan yang dilakukan Tim Gugus Tugas Kalsel, dari enam kluster tersebut, kluster Gowa sebanyak 137 kasus, kluster pasar tradisional, yang berdasarkan hasil swab tercatat sebanyak 102 kasus.
Kluster pasar tradisional tersebut antara lain yaitu Pasar Sudimampir, Pasar Antasari, Pasar Binjai dan Pekuman.
Sisanya, kata Muslim, kasus COVID-19 juga berasal dari kluster Jawa Barat, Kalimantan Tengah dan dari kontak pertama kasus COVID-19 di Kalsel.
Baca juga: Satu hari kasus COVID-19 Kalsel bertambah 116 menjadi 819
Baca juga: Sehari bertambah 73, positif COVID-19 di Kalsel melonjak 703 orang
Menurut Muslim, pada 18 Mei 2020, tim gugus tugas melakukan pelacakan (tracking) ke lima pasar tradisional tersebut dan hasilnya keluar pada Kamis ini, sebanyak 102 orang dinyatakan positif.
Sebelumnya, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Banjarmasin melakukan tes cepat (rapid test) massal di enam pasar secara serentak hasilnya terdeteksi 129 orang reaktif.
Jumlah tersebut berasal dari Pasar Lima ada 297 orang dites secara acak, hasilnya 30 orang reaktif dan non reaktif 269 orang.
Kemudian Pasar Sudimampir, sebanyak 248 orang menjalani tes cepat, hasilnya sebanyak 21 orang reaktif dan non reaktif 227 orang, berlanjut ke Pasar Lokasi kepada sebanyak 205 orang, hasilnya sebanyak 6 orang reaktif dan 199 orang non reaktif.
Kemudian Pasar Pekauman sebanyak 186 orang, hasilnya 12 orang reaktif dan sebanyak 174 orang non reaktif. Selanjutnya Pasar Binjai sebanyak 180 orang, hasilnya 30 orang reaktif dan non reaktif 150 orang, terakhir Pasar Lama sebanyak 245 orang, hasilnya 30 orang reaktif dan non reaktif 215 orang.
Menurut dia, tes masal di enam titik pasar ini disiapkan sebanyak 1.500 kit tes. Namun hanya 1.361 yang terpakai.*
Baca juga: Tambah dua, positif COVID-19 Hulu Sungai Selatan-Kalsel naik delapan
Baca juga: Tim Gugus Tugas Kalsel siapkan seribu kamar isolasi COVID-19
Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020