Dikutip dari TechCrunch, Jumat, Youtube dilaporkan telah menguji fitur bab pada bulan April, namun kini meluncurkan fitur tersebut untuk semua pengguna, baik desktop maupun mobile, untuk Android dan iOS.
Baca juga: Facebook, YouTube hapus video yang buat klaim corona tanpa bukti
Baca juga: Google uji coba fitur "chapter" untuk video YouTube
Fitur bab tersebut akan diaktifkan secara otomatis pada bilah video dengan judul di dalamnya ketika pembuat konten menambahkan informasi deskripsi pada video mereka.
Stempel bab akan tampak berjeda dalam bilah video. Untuk menggunakan fitur ini, video setidaknya memiliki tiga cap waktu yang panjangnya minimal 10 detik.
Untuk memudahkan penonton menavigasi fitur bab video, Youtube memberikan sensasi "gedebuk" yang memberi tahu pengguna bahwa mereka akan pindah ke bab baru.
Sementara, pada platform di mana umpan balik ke penonton itu tidak tersedia, Youtube akan mengarahkan pengguna ke awal bab.
Selain itu, pengguna pada perangkat mobile dan tablet juga dapat menggeser jari mereka ke atas dan ke bawah pada bilah video untuk melihat bab yang ingin ditonton.
Baca juga: Youtube tambahkan pengingat waktu tidur
Baca juga: Youtube larang konten soal konspirasi palsu corona dan 5G
Youtube mengatakan fitur tersebut mendapat banyak umpan balik positif selama pengujian, namun sedikit mengubah produk berdasarkan eksperimen sebelumnya.
Salah satunya, Youtube meningkatkan jumlah bab yang didukung di seluruh perangkat setelah menyadari bahwa akan sangat membantu untuk memungkinkan perangkat menentukan berapa banyak bab yang dapat ditampilkan, berdasarkan ruang layar yang tersedia.
Hal itu berarti dalam video dengan banyak bab, pengguna kemungkinan melihat lebih banyak bab di desktop daripada di perangkat mobile, dan lebih banyak muncul ketika mengaktifkan layar penuh pada ponsel.
Karena fitur ini mengharuskan pembuat konten untuk memasukkan stempel waktu, penonton kemungkinan belum dapat melihat fitur tersebut di semua video.
Fitur baru ini merupakan upaya bagi Youtube memudahkan pengguna dalam mencari konten yang ingin ditonton dalam sebuah video panjang. Namun, di sisi lain, fitur ini juga dapat mengurangi waktu tontonan karena penonton hanya akan menonton bagian video tertentu alih-alih menonton konten lengkap video.
Baca juga: YouTube turunkan kualitas video sampai sebulan ke depan
Baca juga: Youtube buat pesaing Tiktok bernama Shorts
Baca juga: AI YouTube mungkin bermasalah selama pandemik virus corona
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020