"Kamu punya gaya hidup yang menakjubkan di sini dan kamu bermain dalam atmonsfer seperti Championsip dan Liga Premier, tidak banyak tim yang dihadiri 30-40 ribu pendukung setiap pekannya," kata dia seperti dilansir The Guardian yang dikutip di Jakarta, Jumat.
"Saya berpikir kita harus membuka mata dan menyadari bahwa gairah sepak bola bukan hanya di Inggris, tapi ada di negara lain. Pengalaman lain yang bisa kamu nikmati," ujar dia menambahkan.
Bahkan ia berani membandingkan perihal kefanatikan suporter selama dia bermain di sejumlah negara, Indonesia merupakan yang terbaik.
Baca juga: Persiraja datangkan pemain asal Inggris Adam Mitter
Mantan pemain Blackpool ini juga merasa nyaman tinggal di Indonesia bahkan ia selalu dianggap sebagai bintang saat berjalan-jalan santai di pusat kota. Para pendukung Persiraja yang menemuinya sangat antusias untuk sekedar menyapa atau memberi dukungan kepadanya.
"Ketika saya membeli kopi dan penjaga berkata padaku, 'Ini adalah hari terbaik dalam hidupku. Saya tidak percaya bisa bertemu dengan Anda'," katanya.
"Saya menyadari bahwa sepak bola sangat berarti bagi mereka dan bagaimana pentingnya untuk memberikan hasil terbaik untuk mereka," kata dia.
Baca juga: Essien: membela Persib jadi pengalaman terindah dalam karier saya
Pengalaman serupa juga tak hanya dirasakan Adam Mitter, Michael Essien juga pernah menyatakan pengalaman serupa kala membela Persib Bandung 2017 kepada jurnalis Afrika Selatan Carol Tshabalala beberapa waktu lalu.
Essien menyoroti soal kefanatikan suporter yang tak kalah dengan suporter lainnya di Eropa. Menurutnya, Maung Bandung memiliki pendukung yang fanatik, selalu ada dalam setiap pertandingan di manapun dan kapanpun, termasuk stadion yang tak pernah sepi.
"Fans sangat fanatik. Mereka sangat menyukai sepak bola dan klub. Persib merupakan tim yang memiliki fans base besar di Indonesia. Ini sangat gila," kata dia.
Baca juga: Persiraja usul kompetisi Liga 1 tetap dilanjutkan
Baca juga: Duo Brazil Persiraja pilih pulang kampung hingga ada kejelasan liga
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020