Para pengunjuk rasa berlutut di Alun-alun Trafalgar, di pusat Kota London, dengan meneriakkan "Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian". Mereka lantas bergerak melewati Gedung Parlemen dan mengakhiri aksinya di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Polisi metropolitan menyebutkan mereka mengamankan lima orang di depan Kedubes AS, tiga di antaranya melanggar aturan pembatasan COVID-19 dan dua lainnya karena menyerang polisi.
Ratusan pengunjuk rasa juga mengelar aksi di depan Kedutaan Besar AS di Berlin, membawa poster bertuliskan "Keadilan untuk George Floyd", "Berhenti membunuh kami" dan "Siapa lagi berikutnya."
Kematian George Floyd yang terjadi usai penangkapannya pada Senin menuai gelombang protes di AS, melepaskan amarah yang terpendam atas bias rasial dalam sistem peradilan kriminal AS.
Sejumlah unjuk rasa berubah menjadi brutal saat para demonstran memblokir lalu lintas, membakar ban dan bentrok dengan polisi huru-hara, yang beberapa di antaranya menembakkan gas air mata dan peluru karet dalam upaya membuat situasi kembali kondusif.
Sumber: Reuters
Baca juga: Protes meluas di Minneapolis pascadugaan pembunuhan rasial oleh polisi
Baca juga: Gubernur Missouri umumkan kondisi darurat
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020