• Beranda
  • Berita
  • Satpol PP tutup puluhan toko dan kios mainan Pasar Gembrong

Satpol PP tutup puluhan toko dan kios mainan Pasar Gembrong

2 Juni 2020 18:44 WIB
Satpol PP tutup puluhan toko dan kios mainan Pasar Gembrong
Petugas Satpol PP Jatinegara menutup toko mainan di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Selasa (2/6/2020) karena beroperasi selama masa pandemi COVID-19. (ANTARA/HO-Satpol PP Jatinegara)

Pedagang kita larang beroperasi sampai masa PSBB dicabut gubernur

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jatinegara, Jakarta Timur menutup puluhan toko dan kios serta lapak pedagang kaki lima (PKL) mainan anak karena melanggar protokol kesehatan di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa sore.

"Kegiatan dibagi tiga regu, dua menutup tempat usaha yang tidak diperbolehkan beroperasi, satu regu melakukan sosialisasi," kata Kasatpel Satpol PP Jatinegara, Sadikin, di Jakarta.

Tidak kurang dari 50 pedagang yang membuka usaha mainan pada bangunan permanen maupun lapak semi permanen dibongkar petugas dan pintu toko ditutup serta disegel.

Tidak ada barang dagangan yang disita petugas, namun beberapa lapak pedagang yang semi permanen disita untuk barang bukti.

Baca juga: Penertiban pelanggaran PSBB Pasar Gembrong diserahkan ke provinsi

Selama proses penertiban berlangsung, pedagang tampak pasrah lapak mereka dibongkar paksa serta disita petugas.

Sedangkan mainan yang dijual di toko-toko diarahkan petugas untuk dimasukkan ke dalam dan pintu toko ditutup rapat.

"Setelah PSBB (pembatasan sosial berskala besar) berakhir akan ada pengumuman lebih lanjut dari gubernur. Pedagang kita larang beroperasi sampai masa PSBB dicabut gubernur," ujarnya.

Apabila masih ada pedagang yang kembali membuka dagangan mereka selama masa PSBB, kata Sadikin, akan ditindak tegas sesuai Pergub 41 tahun 2020 tentang saksi PSBB.

Baca juga: Berburu mainan lokal berkualitas di Pasar Gembrong

"Usaha yang dilarang beroperasi tapi melanggar akan didenda Rp5 hingga Rp10 juta dan usahanya akan ditutup," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020