Menikmati makanan lezat langsung di restoran masih jadi angan-angan di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar. Restoran Steak Hotel by Holycow! mengobati kerinduan pencinta kuliner yang rindu makan di restoran dengan memberi kesempatan "piknik" di parkiran.Kami mengikuti peraturan dari pemerintah, kapan pun PSBB diangkat kami siap beroperasi normal kembali
Tamu bisa menikmati daging pilihan mereka yang masih mengepul dari dapur di dalam mobil yang di parkir di restoran. Para staf akan mengantarkan pesanan dari dapur ke tiap mobil selayaknya tamu sedang makan di restoran.
Baca juga: Steak Karambia, perkawinan hidangan Minang dan Barat
Baca juga: Pilih steak medium atau well done?
Founder Steak Hotel by Holycow! Wynda Mardio mengatakan, konsep yang ia sebut #HolycowDiMobil ini telah berlangsung sejak PSBB diterapkan. "Piknik" di parkiran restoran adalah kesempatan bagi tamu yang ingin makan steak saat baru keluar dari dapur, layaknya berada langsung di restoran.
"Steak adalah salah satu jenis makanan yang lebih nikmat disantap langsung dalam keadaan panas. Dengan kondisi seperti itu, banyak customer yang lebih memilih untuk menikmati steak langsung setelah dimasak, meskipun di mobil, ketimbang memesan take away untuk dimakan di rumah," kata Wynda kepada ANTARA, Kamis.
Menurut Wynda, tanggapan pelanggan sangat positif karena mendapat pengalaman makan yang berbeda serta berkesan seperti piknik di mobil.
Hingga saat ini ada tujuh tempat yang menerapkan konsep ini, yakni TKP (Tempat Karnivora Berpesta) di Radal, Kemang, Benhil, Sabang, BSD, Bintaro Playground dan Semarang.
Menyambut normal baru, sederet protokol kesehatan telah diterapkan untuk menjaga kebersihan restoran, memastikan kesehatan tamu serta staf.
Semua staf dibekali perlengkapan masker, penutup wajah dan sarung tangan untuk menjaga kebersihan. Tamu bisa melihat informasi tingkat suhu para staf yang melayani mereka di luar restoran.
Wynda mengatakan, staf dengan suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius tidak boleh memasuki area restoran. Secara berkala, ada pemeriksaan kesehatan untuk semua kru yang bertugas.
Wastafel cuci tangan pun disediakan di luar restoran yang bisa dipakai oleh tamu sebelum masuk ke restoran. Setiap tamu pun diminta untuk menggunakan masker demi menekan risiko penyebaran virus.
Mulai 1 Juni, restoran yang tersebar di 15 tempat di pulau Jawa ini hanya menerima pembayaran nontunai. Mereka pun menempatkan pembatas akrilik di meja kasir untuk menekan risiko penularan virus.
"Kami mengikuti peraturan dari pemerintah, kapan pun PSBB diangkat kami siap beroperasi normal kembali," tutur Wynda yang mendirikan warung steak ini sejak 2010.
Ketika restoran boleh kembali beroperasi, ia akan menerapkan pembatasan jarak agar para pencinta daging bisa menikmati lagi makanan favoritnya dalam kondisi seaman mungkin.
"Kami akan membatasi jumlah tamu yang bisa dine in dalam satu waktu hingga 50 persen. Selain itu, tiap meja dan kursi makan akan diberikan jarak," lanjut dia.
Seperti banyak bisnis kuliner lain, Wynda pun berinovasi di tengah pembatasan wilayah dengan menggencarkan penjualan secara daring atau bawa pulang.
Restoran itu membuat produk paket steak lengkap dengan bumbu, saus steak, kentang goreng dan sayur yang bisa diracik sendiri di rumah. Paket yang bisa dipesan secara daring adalah bentuk dukungan untuk gerakan #DiRumahAja, kata dia.
"Sejauh ini, animo pembeli online dan juga take away cukup baik," tutup Wynda.
Baca juga: Transaksi drive-thru di resto cepat saji naik selama pandemi COVID-19
Baca juga: Menikmati konser dari Expo Resto Jakarta Fair
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020