Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI Susi Susanti mengatakan, latihan yang awalnya hanya dilakukan dengan porsi sekira 30-40 persen, mulai meningkat secara perlahan.
"Step by step sudah mulai (meningkat). Kalau kemarin hanya sekali (latihan), sekarang sudah mulai ada yang dua kali, ditingkatkan pelan-pelan mulai ke 60 persen. Mungkin pekan depan naik lagi," kata Susi kepada ANTARA, Kamis.
Sebelumnya, program latihan yang diberikan memang hanya difokuskan untuk menjaga kebugaran, performa, dan akurasi agar para atlet tidak kehilangan pola permainannya.
Namun sejak 2 Juni lalu, kata Susi, latihan sudah mulai intensif. Para pelatih di berbagai sektor juga sudah mulai menjalankan program latihannya masing-masing.
Baca juga: Ada wabah virus corona, Indonesia Open 2020 diundur ke September?
Baca juga: PBSI tunggu pengumuman kualifikasi pengganti Olimpiade dari BWF
Kendati muncul wacana normal baru, Susi menegaskan bahwa para atlet tetap tidak diperkenankan untuk keluar dari Pelatnas di Cipayung, apabila tidak ada urusan yang mendesak.
Sementara itu, berkaitan dengan jadwal baru turnamen kalender BWF 2020, Susi menyatakan bahwa PBSI siap apabila harus mengirimkan atletnya selama ada jaminan kesehatan baik dari BWF maupun tuan rumah penyelenggara.
"Kita siap menyiapkan atlet kita karena pelatnas tidak pernah berhenti. Tetapi harus ada jaminan dari BWF pada saat kita berangkat ada jaminan kesehatan dan jaminan bahwa kita aman," tutur peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona.
Sebelumnya, para atlet PBSI juga telah dinyatakan negatif COVID-19 setelah menjalani rapid test pada akhir Mei lalu.
Baca juga: Faktor usia, Ahsan/Hendra akan jalani program khusus
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020