Bintang tenis remaja Amerika Serikat Coco Gauff muncul di sebuah aksi protes di kota kelahirannya di Delray Beach, Florida, menyerukan keadilan rasial dan sosial setelah kematian George Floyd.Sangat menyedihkan bahwa saya di sini memprotes hal yang sama seperti yang dia lakukan lebih dari 50 tahun yang lalu
"Saya berumur delapan tahun ketika Trayvon Martin terbunuh. Jadi mengapa saya di sini di usia 16 tahun masih menuntut perubahan?" kata Gauff dalam rekaman video yang diunggah di media sosial, Jumat.
Martin adalah seorang remaja kulit hitam tak bersenjata yang terbunuh oleh warga sipil George Zimmerman di Florida pada 2012, yang memicu gerakan "Black Lives Matter". Kejadian terbunuhnya warga kulit hitam tak bersenjata kembali terjadi saat Floyd ditangkap oleh Kepolisian Minneapolis.
Baca juga: Rafael Nadal ogah ikut turnamen jika situasi belum aman
"Peristiwa itu menghancurkan hati saya karena saya berjuang untuk masa depan. Saya berjuang untuk masa depan anak dan cucu kita," katanya.
Kematian Floyd pada tanggal 25 Mei telah memicu protes yang diikuti kekacauan dan kerusuhan di kota-kota di seluruh AS.
Derek Chauvin, polisi kulit putih Minneapolis yang menjadi pelaku intimidasi fisik terhadap Floyd, telah didakwa dengan pasal pembunuhan.
Baca juga: George Floyd teruji positif COVID-19, namun bukan penyebab kematian
Gauff, yang mencetak ketenaran setelah kemenangan yang mengejutkan atas Venus Williams di Wimbledon 2019, berbicara dalam sebuah rapat umum di kotanya. Hal serupa juga dilakukan neneknya Yvonne Odom pada tahun 1961, yang menjadi pelajar kulit hitam pertama.
"Sangat menyedihkan bahwa saya di sini memprotes hal yang sama seperti yang dia lakukan lebih dari 50 tahun yang lalu," kata Gauff.
Baca juga: Petenis Naomi Osaka angkat bicara soal kematian George Floyd
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020