Presiden Borneo FC Nabil Husein mengaku tak masalah jika kompetisi Liga 1 Indonesia yang rencananya bakal kembali dimulai pada September atau Oktober digelar di pulau Jawa guna meminimalisir penularan virus penyebab COVID-19.Yang penting ada kepastian dan kelanjutan kompetisi
Menurut Nabil, opsi PSSI yang akan menggelar liga di pulau Jawa memiliki beberapa keuntungan selain mencegah resiko penularan, juga biaya transportasi yang bisa ditekan. Apalagi saat ini sisi keuangan seluruh tim terkena imbas akibat pandemi tersebut.
"Selain lebih ringan dari sisi tranportasi, di pulau Jawa juga banyak stadion dengan kualitas sangat bagus. Jadi menurut saya itu sangat baik. Yang penting ada kepastian dan kelanjutan kompetisi,” ujar Nabil seperti dilansir dari laman resmi klub di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Borneo FC beri kesempatan pemain muda di lanjutan Liga 1 2020
Baca juga: Presiden Borneo rogoh kocek pribadi bayar gaji pemain
Menurut Nabil, opsi PSSI menggelar kompetisi di pulau Jawa bisa saja bersifat sementara. Apabila kondisi pandemi telah terkendali, kemungkinan besar klub bisa berlaga di markas kebesarannya masing-masing.
Meski sudah menemui titik terang, Nabil juga ingin agar federasi serta operator liga menerapkan protokol kesehatan yang ketat baik saat berlatih maupun bertanding.
“Tapi ini sifatnya hanya sementara saja. Kalau pandemi Covid-19 sudah benar-benar mereda, tim sudah bisa kembali bermain di kandang sendiri kok," ujar Nabil.
Sebelumnya dalam rapat virtual antara PSSI, PT. LIB, dan perwakilan klub pada Selasa, memunculkan sejumlah opsi tentang nasib Liga 1 dan Liga 2. Federasi mewacanakan untuk melanjutkan Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020 mulai Oktober 2020.
Kemudian untuk pembayaran subsidi Liga 1 per termin dinaikkan dari Rp520 juta menjadi Rp800 juta. Tak ada degradasi, sementara juara dan peringkat kedua Liga 2 bisa promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Baca juga: Dana subsidi cair, bos Borneo FC sumringah
Baca juga: PSSI klaim semua klub sepakat Liga 1 dan 2 musim 2020 dilanjutkan
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020