"Semua klub dan PSSI sepakat untuk melanjutkan Liga 1 dan 2," ujar pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut pria yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu, kesepakatan itu dicapai dalam rapat virtual antara PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), klub-klub Liga 1 dan Liga 2, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) serta Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) pada Selasa (2/6).
Dalam pertemuan itu, lanjut Yunus, klub-klub menawarkan agar liga dimulai pada bulan Oktober 2020 dengan Liga 2 berputar dua minggu setelah Liga 1 bergulir.
Baca juga: Persita minta PSSI cari daerah paling aman jika Liga 1 dilanjutkan
Baca juga: Igbonefo pertanyakan urgensi turnamen ketimbang kompetisi
"Selain itu, hal-hal yang menyangkut teknis juga dibahas seperti menyangkut regulasi, termasuk promosi dan degradasi Liga 1 dan Liga 2," tutur dia.
Kemudian, Yunus Nusi juga menekankan bahwa PSSI telah memiliki prosedur tetap kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit virus corona (COVID-19).
Berikutnya, laki-laki asal Gorontalo itu menyebut bahwa PSSI akan melaksanakan rapat komite eksekutif (Exco) untuk mengambil keputusan soal kelanjutan liga terutama dari sisi teknis.
"PSSI akan mengambil keputusan seperti terkait hal yang menyangkut persoalan pemain dan pelatih, juga hak serta kewajiban antara klub dan pemain. Insya Allah akan diputuskan dalam rapat exco PSSI yang secepatnya akan dilaksanakan," kata Yunus.
Akan tetapi, meski PSSI mengklaim semua klub setuju jika liga dilanjutkan, ada satu klub Liga 1 yang menolak jika kompetisi digelar kembali di tengah pandemi yaitu Madura United.
"Silakan kalau mau dilanjut. Madura United tidak ikut," ujar Direktur Madura United Haruna Soemitro pada Selasa (2/6).
Pria yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu menegaskan bahwa yang paling penting saat ini adalah kesehatan dan keselamatan semua pihak dari pandemi penyakit virus corona (COVID-19). Hal tersebut, lanjut Haruna, juga sudah disetujui oleh para pemain.
"Siapa atau lembaga apa yang bisa memberikan jaminan bahwa pada September atau Oktober itu COVID-19 sudah bisa terkendali?" kata Haruna.
Baca juga: Robert Alberts sebut tak pas jika kompetisi diganti turnamen
Baca juga: Madura United tak setuju Liga 1 Indonesia 2020 dilanjutkan
PSSI secara maraton menggelar rapat virtual dengan klub-klub Liga 1, Liga 2, Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) pada Selasa.
Agenda pertemuan tersebut yaitu mendiskusikan usulan PSSI terkait kelanjutan Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020 yang dihentikan sejak Maret 2020 karena pandemi COVID-19.
Adapun usulan PSSI untuk Liga 1 musim 2020 adalah, pertama, kompetisi bergulir kembali pada September atau Oktober 2020 dengan protokol kesehatan yang ketat.
Kedua, pembayaran subsidi pertermin dinaikkan dari Rp520 juta menjadi Rp800 juta. Ketiga, tidak ada degradasi dan, terakhir, pertandingan dipusatkan di Pulau Jawa agar seluruh tim termasuk dari Liga 2 tidak perlu berada di tempat publik terutama bandara.
Kemudian, untuk Liga 2 musim 2020, PSSI menyarankan kompetisi bergulir kembali mulai kembali pada Oktober, subsidi pertermin dinaikkan menjadi Rp200 juta serta tanpa degradasi.
Selain itu, hanya ada dua tim, sebelumnya tiga, yang akan promosi ke Liga 1. Pertandingan Liga 2 juga diusulkan di Pulau Jawa dengan setiap tim dibagi menjadi empat grup, di mana masing-masing grup dihuni enam klub.
Baca juga: Barito Putera tak akan halangi pemain muda bermain di timnas
Baca juga: Saddil Ramdani harap pendemi berakhir dan aktivitas kembali normal
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020