Melalui surat yang dilayangkan Hyundai kepada konsumen GV80, pabrikan otomotif Korea Selatan itu menyatakan masalah mesin disebabkan penumpukan karbon.
Perusahaan menyatakan, insinyur Hyundai menemukan tumbukan karbon ketika mobil dioperasikan pada putaran rendah dalam waktu lama.
Baca juga: Hyundai-Kia pabrikan mobil listrik nomor empat, Tesla urutan pertama
Baca juga: Hyundai Mobis naikkan investasi untuk riset mobil masa depan
Hyundai menekankan bahwa masalah itu tidak mempengaruhi keselamatan berkendara.
"Hyundai berusaha menemukan solusi dan akan memberi tahu konsumen sekali lagi tentang pemeriksaan mobil secara rinci," kata Hyundai dilansir Yonhap, menambahkan bahwa perusahaan memohon maaf atas masalah itu.
Saat ini sudah ada 8.000 unit GV80 yang dikirimkan di Korsel, dari total 10.000 pesanan.
Hyundai mengatakan bahwa kendala itu hanya terjadi pada varian mesin diesel, sedangkan varian mesin bensin tidak bermasalah dan tetap diproduksi.
GV80 dijual 73.600 dolar AS (Rp1,03 miliar), pesaing BMW X5, Mercedes-Benz GLE dan Audi Q7.
Baca juga: Hyundai klaim Venue populer di kalangan konsumen wanita
Baca juga: Hyundai Santa Fe generasi keempat dirilis bulan ini
Baca juga: Penjualan Hyundai turun hingga 39 persen
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020