Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menyampaikan penangkapan terhadap beberapa terduga teroris yang dilakukan Jumat (5/6) malam, ada kaitannya dengan pelaku penyerangan di Polsek Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan (HSS).Ada lima orang yang telah diamankan dan saat ini dalam pemeriksaan pihak kepolisian, apakah lima orang tersebut, ada unsur membantu kepada pelaku, sebelum kemudian melakukan penyerangan
Menurut Boy saat melakukan kunjungan ke Kecamatan Daha, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalsel, Sabtu, pengamanan terhadap lima orang warga di beberapa daerah tersebut, merupakan pengembangan pemeriksaan yang dilakukan penyidik kepolisian.
Jadi tambah Boy, semuanya dirunut dari awal, mulai dari perencanaan dan adanya kemungkinan unsur membantu terhadap pelaku penyerangan Abdurrahman (20).
Baca juga: LPSK -- BNPT teken nota kesepahaman perlindungan korban terorisme
"Ada lima orang yang telah diamankan dan saat ini dalam pemeriksaan pihak kepolisian, apakah lima orang tersebut, ada unsur membantu kepada pelaku, sebelum kemudian melakukan penyerangan," katanya, dalam keterangan, di Tumbukan Banyu, Kecamatan Daha Selatan.
Dia menjelaskan adapun kunjungan BNPT bersama Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) ke Daha, sebagai upaya melakukan supervisi terhadap Orang Tak Dikenal (OTK) di Polsek Daha Selatan.
Selain itu, juga bertujuan untuk melihat proses yang sedang berjalan, apakah penanganan sudah dilakukan dengan maksimal atau belum.
Langkah tersebut, juga sebagai upaya untuk menyusun format ke depan tentang langkah-langkah pencegahan sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
Baca juga: BNPT: Mantan napiter berperan penting ciptakan perdamaian di daerahnya
"Pemikiran sesat dan keliru anak muda seperti ini menjadi hal yang memprihatinkan, sehingga harus dicegah," ujarnya.
BNPT bersama LPSK dan semua pihak diharapkan dapat berupaya maksimal untuk melakukan langkah pencegahan.
Keterlibatan para alim ulama untuk memberikan pencerahan dan meluruskan pola pikir warga yang salah juga sangat penting untuk terus dilakukan.
Sebagaimana diketahui pelaku penyerangan terhadap kantor Polsek Daha masih berusia 20 tahun, seumur ini merupakan usia yang sangat produktif dan punya masa depan yang baik.
Sehingga, perlu upaya pembinaan yang lebih gencar lagi terhadap generasi muda Indonesia agar tidak terpapar paham seperti ini lagi, perlu upaya mengamalkan falsafah Pancasila.
Terkait motif dari pelaku yang melakukan penyerangan, diakui masih dalam proses dan terus didalami penyidik, yang jelas dari mereka ini berpikir dan menganggap simbol-simbol negara, termasuk kepolisian sebagai thaghut atau sering diartikan setan yang disembah manusia.
Baca juga: Kapolres diganti setelah penyerangan Polsek Daha Selatan Kalsel
Ditambahkan dia, cara berpikir seperti ini yang sesat dan inilah yang harus ditinggalkan.
Boy kembali meminta agar para alim ulama, khususnya di Kalsel, bersama-sama menyelamatkan generasi muda penerus bangsa, dan dijauhkan dari pemikiran-pemikiran sesat.
Baca juga: Densus 88 telusuri rekam jejak penyerang Polsek Daha Selatan
Pewarta: Ulul Maskuriah/Fathurrahman
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020