Sekretaris Daerah (Sekda) Gorontalo Utara, Ridwan Yasin, memantau pelaksanaan simulasi normal baru (New Normal) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kwandang yang menjadi percontohan belajar di normal baru.simulasi penerapan normal baru dilakukan se-natural mungkin
Ridwan, di Gorontalo, Minggu, mengatakan, simulasi ini dilakukan seperti kondisi normal, agar para guru dan para siswa dapat menerapkannya sesuai tujuan normal baru dengan protokol kesehatan mencegah COVID-19.
"Simulasi penerapan normal baru dilakukan se-natural mungkin, mulai saat siswa memasuki pintu gerbang sekolah, hingga saat setiap siswa memasuki lingkungan sekolah, proses kegiatan belajar mengajar hingga saat jam istirahat berlangsung dan saat akan meninggalkan sekolah, simulasi tersebut sangat penting dilakukan agar menjadi pedoman penerapan normal baru di seluruh sekolah di daerah ini," ungkapnya saat berkunjung ke SMP yang terletak di depan kantor bupati tersebut.
Baca juga: Sekolah Indonesia Kuala lumpur siap dibuka dengan normal baru
Baca juga: Jessica Iskandar cemas anaknya tak jaga jarak saat di sekolah
Kondisi pada normal baru, menurut Ridwan, yang berbeda adalah setiap siswa wajib mengenakan masker, melewati pemeriksaan suhu tubuh, penyemprotan disinfektan, wajib mencuci tangan sebelum masuk kelas, serta duduk berjarak dan membawa bekal dari rumah.
"Kondisi-kondisi tersebut akan diterapkan pada tatanan normal baru di lingkungan sekolah dan di setiap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar," ucapnya.
"Kita tidak dapat memprediksi kapan wabah pandemi ini akan berakhir, maka tatanan normal baru diterapkan dengan mematuhi protokol kesehatan agar anak-anak dapat kembali bersekolah dalam kondisi normal," ujarnya.
Baca juga: Indonesia dinilai siap masuk tahun ajaran baru dengan normal baru
Baca juga: Disdik Sulsel siapkan skenario tatanan normal baru
Ia mengatakan, penerapan protokol kesehatan wajib disimulasikan kepada seluruh warga sekolah untuk keselamatan bersama.
Ia berpesan, agar seluruh sekolah memperhatikan rangkaian simulasi tersebut, agar saat kegiatan belajar mengajar dimulai pada 13 Juli 2020, seluruh protokol kesehatan benar-benar telah dipahami dan diterapkan dengan tepat.
Simulasi tersebut juga dipantau langsung Sekretaris Dinas Pendidikan Nasional setempat, Irwan Usman bersama jajarannya, dihadiri kepala sekolah dan guru pengajar SMP Negeri 2 Kwandang, serta pihak Puskesmas Molingkapoto.
Baca juga: Pemangku kepentingan Kota Bogor ingin protokol ketat di sekolah
Baca juga: PGRI: Keselamatan peserta didik harus prioritas utama di "normal baru"
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020