• Beranda
  • Berita
  • IKA Unsri-BNI inisiasi tes swab 300 tenaga kesehatan Sumatera Selatan

IKA Unsri-BNI inisiasi tes swab 300 tenaga kesehatan Sumatera Selatan

7 Juni 2020 18:41 WIB
IKA Unsri-BNI inisiasi tes swab 300 tenaga kesehatan Sumatera Selatan
Petugas kesehatan melakukan tes swab COVID-19 PCR di Sekretariat IKA Unsri Palembang, Minggu (7/6). (ANTARA/HO/20)
Ikatan Alumni Universitas Sriwijaya (IKA Unsri) bersama BNI, serta Gugus Tugas COVID-19 Kota Palembang menginisiasi pelaksanaan tes swab bagi 300 tenaga kesehatan di Sumatera Selatan, Minggu.

Ketua Umum PN IKA Unsri Agung Firman Sampurna di Palembang, Minggu, mengatakan tes swab secara gratis ini untuk mengidentifikasi secara dini penyebaran pandemi COVID-19 di Sumsel.

Baca juga: 3.225 orang di Sumsel masih menunggu hasil uji swab

“Tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam penanganan COVID-19, sehingga perlu mendapatkan identifikasi lebih awal,” kata Agung pada acara pembukaan 2.000 tes swab COVID-19 PCR di Sekretariat IKA Unsri Palembang.

Ia mengatakan dari 2.000 tes swab gratis ini, 300 tes ditujukan untuk dokter dan tenaga medis, karena hingga kini mereka masih mengorbankan waktu dan tenaganya untuk menangani pandemi COVID-19.

Menurut Agung, Sumsel sudah seharusnya mempercepat penanggulangan penyebaran pandemi Corona .

Oleh karena itu, IKA Unsri menyayangkan Sumsel kehilangan momen untuk mengatasi masalah dengan cepat, sehingga kondisinya seperti saat ini dengan jumlah kasus positif di atas 1.000 orang.

Agung Firman yang juga menjabat sebagai Ketua BPK RI mengatakan seharusnya ada kebijakan yang responsif dan jangan menunggu. “Harus ada kepedulian dan tindakan nyata. Untuk itu kami berharap apa yang dilakukan hari ini juga diikuti oleh kelompok lain yang mampu, dengan tindakan nyata yang serupa,” kata dia.

Baca juga: Pemkot Palembang galakkan tata cara ibadah menuju normal baru

Menurutnya, tes swab secara masif dapat mengantisipasi penyebaran COVID-19, dengan cara mengidentifikasi lebih dini.

Test swab ini dengan skala prioritas masyarakat yang berstatus ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan kalangan tenaga medis, aparat penegak hukum (APH), serta unsur lainnya, yang dianggap ujung tombak dalam penanganan COVID-19.

Sementara itu, Sekda Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan bahwa penanganan kesehatan dan ekonomi harus seiring.

“Oleh karena itu, dalam PSBB (pembatasan sosial berskala besar) tahap kedua ini, kami buat proporsional antara bidang kesehatan dan ekonomi,” kata dia.

Ia mengemukakan dari 33 donasi yang masuk melalui Gugus Tugas COVID-19 Palembang, baru kali ini bantuannya berupa tes swab gratis.

Baca juga: PSBB Palembang dilanjutkan ke tahap II selama 14 hari

Baca juga: Palembang siap jalankan proses menuju normal baru


Terkait tingkat penyebaran virus Corona di masyarakat, Dewa mengatakan saat ini telah menunjukkan tren penurunan.

“Angka reproduksi aktif terus menurun dari semula 1,29 persen pada 20 Mei, kemudian turun 0,95 persen pada 30 Mei dan menjadi 0,54 persen pada 3 Juni 2020. Ini menggambarkan tingkat sebarannya menurun,” katanya.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020