• Beranda
  • Berita
  • Anggota DPRD Riau sarankan objek wisata ditutup terkait pandemi

Anggota DPRD Riau sarankan objek wisata ditutup terkait pandemi

7 Juni 2020 23:57 WIB
Anggota DPRD Riau sarankan objek wisata ditutup terkait pandemi
Obyek wisata Sungai Gagak di Kabupaten Kampar, Riau. (ANTARA/HO-Teruci)
Anggota Komisi II DPRD Riau yang membidangi sektor pariwisata, Marwan Yohanis meminta agar Pemprov Riau menutup lokasi wisata selama pandemi COVID-19, karena belum adanya konsep yang jelas terkait standar protokoler kesehatan untuk mengantisipasi penularan infeksi virus di tempat keramaian

"Kia minta agar pemerintah tegas untuk menutup tempat-tempat wisata yang mempertemukan banyak orang. Kita belum mampu disiplin dan tidak sanggup untuk menetapkan standar kesehatan yang betul-betul dapat mengendalikan penyebaran virus," ucap Marwan Yohanis di Pekanbaru, Minggu.

Baca juga: Meski zona kuning, warga Pekanbaru harus disiplin ikuti protokol

Baru-baru ini, pasien positif COVID-19 di Riau yang merupakan warga Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau berkunjung ke Riau. Pasien memiliki riwayat perjalanan dua kali ke destinasi wisata Sungai Hijau, Bangkinang, Kabupaten Kampar. Selain itu pasien juga sempat berkeliling di Kota Pekanbaru.

"Ini yang kita sayangkan, sudah jelas susah dikendalikan, tetapi malah dibuka. Di saat masyarakat mulai sadar akan bahaya COVID-19 ini, malah tempat-tempat kerumunan yang dibuka," ucapnya.

Marwan mengatakan masyarakat seakan dibuat bingung dengan aturan yang selalu berubah-ubah. Salah satunya, kebijakan pemda yang membuka kembali sektor pariwisata. Dia meragukan kesiapan daerah setempat dalam memberlakukan standar protokoler kesehatan terkait COVID-19 menuju tatanan normal baru.

Baca juga: Pasien COVID-19 terakhir di RSUD AA Riau dinyatakan sembuh

Baca juga: Tiga pasien positif COVID-19 di Bengkalis dinyatakan sembuh


"Saya terus terang bingung dengan aturan yang tidak konsisten," ucap politisi Gerindra Riau itu.

Menurutnya, alasan dibukanya objek wisata karena mempertimbangkan sektor ekonomi di masa pandemi sangat tidak tepat. "Mana yang tinggi dampak ekonomi didapatkan atau dampak kesehatannya? Jangan karena mempertimbangkan sektor ekonomi malah berdampak pada sektor kesehatan," ucapnya.

Wakil rakyat asal Kabupaten Kuantan Singingi itu juga mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang meniadakan perhelatan pesta budaya pacu jalur 2020, mengingat pandemi COVID-19 dikhawatirkan menyebar luas jika even tersebut tetap digelar.

Sejumlah destinasi wisata di Provinsi Riau kembali beroperasi pasca-Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Riau berakhir pada 28 Mei lalu.

Baca juga: Ingatkan protokol kesehatan COVID-19, Gubernur Riau sidak pegawai

Pewarta: Diana Syafni
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020