• Beranda
  • Berita
  • Pengamat: Pastikan kerja sama RI-China buka lapangan kerja lokal

Pengamat: Pastikan kerja sama RI-China buka lapangan kerja lokal

8 Juni 2020 11:47 WIB
Pengamat: Pastikan kerja sama RI-China buka lapangan kerja lokal
Pengamat Hubungan Internasional Jona Widhagdo Putri. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.

Kita semua harus mempunyai semangat yang sama untuk membangun Indonesia menjadi negara dan bangsa yang lebih maju

Membangun pemahaman masyarakat Indonesia pada kerja sama bilateral Indonesia-China diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan kerja sama kedua negara untuk bersama-sama pulih secara ekonomi dari pandemi COVID-19 yang dialami dunia, kata Pengamat Hubungan Internasional Jona Widhagdo Putri.

“Dalam tiga tahun terakhir investasi China di Indonesia mengalami peningkatan, khususnya pada sektor industri logam, industri listrik, dan pembangunan infrastruktur publik. Ekspor produk industri logam juga tetap bergeliat walau pada masa pandemi, hal ini sangat membantu ekonomi Indonesia yang tengah terdampak oleh COVID-19," kata Jona dalam perbincangan melalui telepon di Jakarta, Senin.

Sebelumnya kebijakan larangan ekspor bijih nikel disebut membawa dampak positif pada meningkatnya investasi China di Indonesia, khususnya di bidang industri pengolahan logam seperti pembuatan pabrik peleburan (smelter) yang mengolah bijih nikel menjadi feronikel atau nickel pig iron dan hilirisasi produk turunan lainnya seperti baja nirkarat (stainless steel) yang menambah nilai ekspor produk dari Indonesia secara signifikan.

Baca juga: Ketua MPR: Kaji ulang datangkan 500 TKA asal China

Di sisi lain investasi ini juga turut memicu polemik dengan rencana kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) China untuk pembangunan smelter di Kawasan Industri Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara.

Bagi Jona, yang juga seorang ahli sinologi, dalam tiga tahun terakhir peningkatan investasi China di Indonesia sebagian besar berada pada sektor industri logam, industri listrik dan pembangunan infrastruktur publik, maka dapat dipahami bahwa manajemen dan tim pakar serta teknisi dari China diperlukan untuk penyelesaian pembangunan proyek tersebut.

Baca juga: KSPI menyayangkan rencana kedatangan 500 TKA China ke Indonesia

Selain itu penggunaan tenaga kerja asing dapat diperkenankan namun perlu dipastikan bahwa benar investasi tersebut menciptakan lapangan kerja lokal, mengaplikasikan transfer teknologi, membawa manfaat bagi warga lokal, menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Saya harap permasalahan ini dapat dilihat secara komprehensif. Kita semua harus mempunyai semangat yang sama untuk membangun Indonesia menjadi negara dan bangsa yang lebih maju," katanya.

Rakyat Indonesia, tegasnya, harus lebih mendapatkan manfaat dari kerja sama bilateral yang terjalin dan dapat menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah maju di China untuk kemajuan Indonesia.

Baca juga: Luhut: China kekuatan dunia yang tidak bisa diabaikan


Baca juga: Kemenko Maritim katakan TKA China untuk percepat pembangunan smelter

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020