Semoga hasilnya legi, rendemennya legi, dan harganya legi, karena kata legi dalam Bahasa Jawa berarti manis
PT Pabrik Gula (PG) Rajawali I yang merupakan anak perusahaan BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menargetkan produksi gula sebesar 204.635 ton, dengan target giling tebu tahun 2020 sebesar 2,29 juta ton.
Direktur Utama PT PG Rajawali I Rachmad Sartono di Surabaya, Senin, mengatakan pelaksanaan musim giling telah dimulai sejak Kamis (4/6) dan dilaksanakan terbatas, yakni masing-masing di PG Krebet Baru II (Malang) dan PG Rejo Agung Baru (Madiun).
Ia berharap target produksi tahun ini tercapai, sebab awal pelaksanaan giling dimulai pada Kamis legi, sehingga bisa berbuah manis.
"Semoga hasilnya legi, rendemennya legi, dan harganya legi, karena kata legi dalam Bahasa Jawa berarti manis. Diharapkan musim giling tahun ini menghasilkan hasil yang manis bagi perusahaan berupa produksi gula yang melimpah, rendemen yang tinggi dan harga gula yang menguntungkan," kata Rachmad, dalam siaran persnya.
Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan giling tahun 2020 telah dipersiapkan secara matang memperhatikan protokol kesehatan menyambut normal baru.
General Manager PG Rejo Agung Baru, Tono Suharyanto memohon doa restu agar giling tebu ini dapat mencapai target yang telah ditetapkan tahun 2020.
"Pada tahun 2020, target minimal tebu digiling PG Rejo Agung Baru sebesar 670 ribu ton, dengan target minimal rendemen 7,81 persen. Semoga dapat tercapai dan giling berjalan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Sementara itu, produk gula milik PT PG Rajawali I bermerek Raja Gula yang menjadi produk utama milik perusahaan dan telah dipasarkan hampir di seluruh Indonesia. Produk Raja Gula dikemas dalam kemasan 50kg dan 1kg.
Baca juga: Pabrik Gula Cinta Manis mulai giling tebu kejar produksi gula putih
Baca juga: Redam lonjakan harga, Mendag sidak pabrik gula
Baca juga: Petani tebu berharap Pabrik Gula Sindanglaut Cirebon tetap beroperasi
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020