Kita harus kembangkan industri kesehatan ini menjadi besar-besaran untuk kita bisa bangun sendiri
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meyakini industri kesehatan akan menjadi andalan memasuki era kenormalan baru setelah pandemi COVID-19 karena sektor itu esensial untuk kebutuhan hidup termasuk menyerap banyak tenaga kerja.
“Kita harus kembangkan industri kesehatan ini menjadi besar-besaran untuk kita bisa bangun sendiri,” kata Tim Asistensi Menko Perekonomian Raden Pardede dalam webinar di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, wabah virus corona ini menyadarkan warga Indonesia khususnya dari masyarakat ekonomi menengah ke atas untuk tidak terlalu bergantung dengan negara lain dalam hal pengobatan.
Raden Pardede mengungkapkan per tahun devisa yang dikeluarkan orang Indonesia berobat ke Singapura, Malaysia dan negara lain diperkirakan mencapai Rp75-100 triliun.
Dengan adanya pembatasan dan aturan yang ketat bepergian ke luar negeri karena virus corona, menjadi kesempatan untuk Indonesia mengembangkan industri kesehatan.
Ekonom ini menambahkan belanja rumah tangga di dunia untuk kebutuhan kesehatan diperkirakan akan semakin meningkat mencapai hingga 1 triliun dolar AS.
Kebutuhan yang tinggi itu harus menjadi peluang bagi pelaku usaha di Indonesia untuk memperluas ekspor khususnya kebutuhan farmasi dan alat kesehatan yang persiapannya harus dilakukan mulai saat ini.
Selain itu, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menjual kebutuhan terkait kesehatan dan memanfaatkan layanan dalam jaringan (daring/online) juga akan bertumbuh.
Tak hanya industri kesehatan, lanjut dia, industri manufaktur, pertanian dalam arti luas termasuk perkebunan kelapa sawit dan pertambangan juga akan menjadi andalan namun industri tersebut diperkirakan mengalami kendala yang sama yakni permintaan yang turun.
Baca juga: Menperin bidik kemandirian sektor industri bidang kesehatan
Baca juga: BKPM-Gakeslab susun peta jalan pengembangan industri alat kesehatan
Baca juga: Aspaki sebut pasar alat kesehatan di Indonesia sangat menjanjikan
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020