"YIIM memberikan prioritas penerima manfaat bagi warga pemasyarakatan dari Bapas yang menjalani transisi kembali ke tengah masyarakat," kata Ketua Pengurus YIIM, Chrisbiantoro di Jakarta, Selasa.
Kerja sama yang dijalin berupa program pemberdayaan ekonomi dirintis sejak 2018 dan telah menghasilkan sejumlah alumni yang mulai merintis wirausaha mandiri.
Beberapa program kewirausahaan yang dikembangkan oleh YIIM dan PT Insight di antaranya pelatihan cukur rambut, pelatihan memasak kue dan aneka snack makanan ringan serta pelatihan barista kopi.
"Bahkan selama pandemi COVID-19, tidak sedikit dari para alumni pelatihan wirausaha tersebut tetap mampu berdikari menjalankan usahanya untuk menopang kebutuhan sehari-hari," katanya.
Baca juga: YIIM salurkan bansos untuk masyarakat Jakarta dan Madura
Baca juga: YIIM dan Insight bantu kuota internet untuk guru di Jakarta
Para alumni tersebut tersebar di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi (Jabodetabek) dengan kemampuan beragam. "Mereka ada yang memproduksi kue rumahan, barista hingga cukur rambut," katanya.
Salah satu contoh adalah Syaifulloh yang telah memulai usaha barber panggilan ke rumah konsumen dengan tarif Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per orang. "Dalam sehari rata-rata Syaifulloh mencukur sampai lima orang," katanya.
Peserta lainnya Ibu Sri Suharti di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sebelum mengikuti pelatihan merasakan betul bagaimana sulitnya menjadi pekerja serabutan untuk menghidupi kedua anaknya setelah suaminya meninggal dunia.
Namun setelah mengikuti pelatihan memasak, kini Sri Suharti secara mandiri bisa membuat donat dan memasarkan donat buatannya secara mandiri.
Setiap hari Sri bisa memasarkan tidak kurang dari 50 donat dengan harga satuan Rp2.000.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020