Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Surabaya I melepasliarkan 200.000 ikan endemik di perairan bebas sebagai wujud mendukung program pemerintah dalam pencegahan COVID-19 dengan menjaga ketersediaan bahan pangan ikan.Jumlah ikan yang akan dilepasliarkan sebanyak 200.000 ekor, yang terdiri dari ikan tawes, ikan mas, ikan muraganting, ikan baung dan ikan wader
Kepala BKIPM I Surabaya Muhlin dalam keterangan tertulisnya di Sidoarjo, Selasa mengatakan kegiatan itu juga sebagai upaya menjaga kelestarian alam termasuk perairan umum, untuk keberlanjutan sumber daya ikan dengan melakukan upaya penyangga pasokan (restocking).
"Terutama ikan lokal yang saat ini ketersediaannya semakin menurun," katanya.
Ia mengemukakan, kegiatan pelepasliaran ikan endemik itu dilakukan di DAM Bono di Kelurahan Sedati Agung Kecamatan Sedati Sidoarjo.
"Jumlah ikan yang akan dilepasliarkan sebanyak 200.000 ekor, yang terdiri dari ikan tawes, ikan mas, ikan muraganting, ikan baung dan ikan wader," katanya.
Menurut dia, pemilihan lokasi di Sedati Agung Kecamatan Sedati Sidoarjo sebagai lokasi penebaran ikan endemik ini dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan dan kualitas air di sungai tersebut memenuhi syarat.
"Sehingga ikan yang ditebar diharapkan dapat hidup, tumbuh dan berkembang," katanya.
Ia mengatakan, BKIPM dalam menjalankan tugas dan fungsinya memiliki tanggung jawab membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat, akan pentingnya perkarantinaan ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan serta keamanan hayati ikan.
"Diharapkan masyarakat dan pihak terkait dapat berperan aktif dan memahami akan arti pentingnya menjaga kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan serta kelestarian atau keberlanjutan sumberdaya ikan," katanya.
Kegiatan ini, kata dia, sekaligus menyukseskan agenda pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang memiliki 169 capaian terukur dan target yang telah ditentukan oleh PBB.
"Merupakan bagian dari kepedulian BKIPM dalam ikut menjaga keberlangsungan ekosistem hayati khususnya sumber daya alam perairan dan perikanan agar terus lestari," katanya.
Baca juga: BKIPM ekspor 1.491 ton ikan perusahaan binaan
Baca juga: Pemkab Sidoarjo pindahkan posko titik pemeriksaan ke tingkat desa
Baca juga: Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik ingin mengakhiri PSBB
Baca juga: Kementerian PUPR lanjutkan program Pengendalian Lumpur Sidoarjo
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020