• Beranda
  • Berita
  • Gunakan video dan gambar untuk ajarkan anak tentang COVID-19

Gunakan video dan gambar untuk ajarkan anak tentang COVID-19

10 Juni 2020 08:03 WIB
Gunakan video dan gambar untuk ajarkan anak tentang COVID-19
Sejumlah anak dengan mengenakan masker mengantre untuk mencuci tangan usai bermain di Kampung Normal Baru Taman Lalu Lintas, Karawaci, Tangerang, Banten, Senin (8/6/2020). (ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL)
Memberi penjelasan pada anak mengenai bahaya virus corona baru (COVID-19) tidaklah mudah, hal yang pertama yang harus dilakukan tentu menyampaikannya dengan bahasa yang mereka mengerti.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah kemungkinan akan dibuka kembali. Namun dengan belum ditemukannya vaksin untuk COVID-19, anak-anak juga harus patuh pada protokol kesehatan dan keamanan saat berada di lingkungan sekolah.

Baca juga: Sekolah daring dari rumah, ini tips untuk penyesuaian diri anak

Baca juga: Tips WFH untuk para orang tua dengan balita


Pada dasarnya protokol kesehatan dan keselamatan antara anak-anak dan orang dewasa tidaklah berbeda. Hanya saja, untuk menerapkannya kepada sedikit susah, oleh karenanya diperlukan andil orang tua untuk memberi pemahaman pada anak.

"Beri penjelasan yang jelas dan menggunakan bahasa anak. Orang tua dapat menggunakan buku, gambar atau video yang dapat membantu soal
ini," kata Psikolog, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi kepada ANTARA pada Rabu.

Gambar atau video yang menarik akan memudahkan akan dalam memahami bahaya serta pencegahan virus corona. Saat ini banyak video animasi yang dibuat dengan tampilan menarik agar anak-anak mudah mencerna pesan yang disampaikan.

Setelah menyaksikan video atau gambar, orang tua juga harus mempraktikkannya melalui sebuah simulasi. Misalnya membuat suasana seperti di dalam kelas atau sekolah, kemudian menerapkan jaga jarak aman dengan teman serta cara cuci tangan.

"Untuk anak usia dini bisa juga ditambahkan dengan latihan atau praktik melalui simulasi atau main peran bagaimana nanti di sekolah," kata dia menjelaskan.

Sementara itu, psikolog klinis Jacqueline Sperling, PhD menulis di laman health.harvard.edu menyarankan agar anak diberi informasi yang cukup soal virus corona namun tidak dibuat panik.

"Anak-anak memiliki imajinasi yang rumit yang dapat menuntun mereka untuk membuat cerita mengerikan yang tidak perlu ada di dalam pikiran mereka jika orang tua tidak berbicara sama sekali, atau cukup, tentang topik seperti ini. Di ujung lain spektrum, memberikan terlalu banyak informasi bisa membuat panik," kata Sperling.

Jadi apa yang harus lakukan? "Pikirkan tentang apa yang perlu diketahui anak Anda untuk memahami apa itu virus dan apa yang harus dilakukan," kata dia.

Jika Anda sendiri ragu tentang coronavirus, cari jawaban dari sumber yang dapat dipercaya, seperti sumber-sumber dari Kementerian Kesehatan, yang menawarkan berbagai informasi tentang virus. 

Laman Organisasi Kesehatan Dunia juga dapat membantu Anda memberikan jawaban yang benar untuk beberapa pertanyaan mengejutkan dan informasi yang salah yang menyebar.


Baca juga: Demam, pilek, batuk, atau diare? Ini tanda kapan anak harus ke dokter

Baca juga: Kiat mengasuh anak selama pandemi, bahagiakan dulu diri sendiri

Baca juga: Tips lepaskan stres ibu dan anak saat corona

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020