Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Surakarta bersiap menyambut pengunjung pada era normal baru, salah satunya dengan mengadakan simulasi kunjungan.Animo masyarakat cukup baik. Mereka yang tidak bisa membeli secara langsung bisa transfer uang dan saat sudah dibuka pada normal baru nanti mereka bisa mulai berkunjung dengan memperlihatkan bukti transfer kepada petugas
"Sebelum maupun sesudah dari area konservasi, pengunjung wajib mencuci tangan. Selain itu pengunjung juga harus mengenakan masker," kata Direktur Utama TSTJ Solo Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso di Solo, Selasa.
Ia mengatakan untuk persiapan yang dilakukan sudah sejak dua minggu lalu. Menurut dia, jaga jarak tidak hanya harus dilakukan antarpengunjung tetapi juga antara pengunjung dengan area kandang.
Ia mengatakan pengunjung tidak boleh menyentuh pagar kandang dan maksimal hanya boleh berdiri di atas tanda yang sudah diberikan oleh petugas. Selain simulasi, upaya yang dilakukan adalah secara intensif menyemprot disinfektan di seluruh titik.
"Kami juga mengadakan 'social distancing', pembayaran dan reservasi yang dilakukan secara daring," katanya.
Ia mengatakan nantinya petugas akan ditempatkan di area parkir, lobi, dan konservasi.
Untuk memastikan jaga jarak berjalan dengan baik, pihaknya akan membatasi jumlah pengunjung.
Ia mengatakan untuk setiap harinya TSTJ hanya bisa dikunjungi oleh 1.000 pengunjung yang dibagi pada dua kloter, yaitu mulai dari pukul 09.00-12.00 WIB dan pukul 13.00-16.00 WIB.
Sementara itu, terkait dengan penjualan tiket sudah dilakukan sejak pertengahan Mei 2020 dan hingga saat ini sudah terjual sekitar 53.000 tiket.
"Animo masyarakat cukup baik. Mereka yang tidak bisa membeli secara langsung bisa transfer uang dan saat sudah dibuka pada normal baru nanti mereka bisa mulai berkunjung dengan memperlihatkan bukti transfer kepada petugas," katanya.
Baca juga: TSTJ Solo jual tiket di muka untuk operasional
Baca juga: TSTJ Surakarta butuh suntikan dana Rp60 miliar
Baca juga: Macan tutul Gunung Lawu mati, ini penjelasan pengelola TSTJ
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020