unjuk rasa menuntut keringanan uang kuliah akibat adanya pandemi COVID-19, Jumat.
Aksi unjuk rasa mahasiswa dilakukan dengan menggembok pagar kampus dan berorasi di depan kampus yang terletak di Jalan Sawo Manila, Jakarta Selatan.
Dalam orasinya, mahasiswa menuntut potongan uang kuliah sebesar 50 persen, dengan alasan selama masa pandemi mahasiswa tidak menikmati fasilitas kampus.
Selain itu, mahasiswa juga dibebankan oleh uang kuota internet untuk kuliah jarak jauh termasuk biaya listrik karena lebih banyak berada di rumah.
"Selama pandemi COVID-19 kampus hanya memberikan potongan uang kuliah sebesar 100 ribu, itupun hanya 10 ribu mahasiswa, sedang jumlah mahasiswa Unas lebih dari itu," kata Dendy, perwakilan mahasiswa Unas.
Baca juga: Unas dekati organisasi mahasiswa tanggulangi penyalahguna narkoba
Baca juga: Tiga mahasiswa UNAS terindikasi mengonsumsi narkoba
Selain potongan Rp100 ribu, kampus juga memberikan keringanan pembayaran uang kuliah dengan cara dicicil dan bisa dilunasi sebelum ujian semester.
Menurut Dendy, hal itu tidak meringankan beban mahasiswa karena alasannya ada beberapa mahasiswa yang orang tuannya di PHK akibat pandemi COVID-19.
Selain menuntut potongan uang kuliah, mahasiswa juga menuntut transparansi dana perkuliahan yang dikelola oleh kampus.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga menuntut kebebasan demokrasi di kampus, karena sejak 2014 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan organisasi mahasiswa lainnya dibekukan sehingga mahasiswa tidak memiliki wadah untuk menyalurkan aspirasinya.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020