Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, melalui Kasubag Program Penanggulangan Bencana Bantaeng, Asrul Nur, lokasi kejadian terjadi di tujuh kelurahan.
Kelurahan tersebut masing-masing Kelurahan Pallantikan, Malililingi, Letta, Lembang, Bontosunggu, Bintiatu dan Bontorita.
Dari tujuh kelurahan tersebut, tersebar di dua Kecamatan yakni Kecamatan Benteng dan Kecamatan Bissapu.
Baca juga: Hujan dan angin kencang landa Bantaeng
Baca juga: Normalisasi kanal Makassar oleh BBWSPJ Pomprengan diapresiasi wagub
"Penyebab kejadian, dilaporkan meluapnya Sungai Celendu akibat tidak mampu menahan laju debit air yang meningkat, ditambah hujan deras di hulu sungai menambah debit air," ujarnya melaporkan.
Bahkan CekDam Ballang Sikuyu pengendali banjir akhirnya jebol pada sisi kanan pada Jumat 12 Juni 2020, Pukul 17.00 WITA karena tidak mampu membendung laju air, hingga meluber ke rumah warga.
Saat ini, kondisi di sejumlah lokasi seperti rumah warga terendam banjir mulai di atas betis hingga setinggi paha orang dewasa, begitupun lahan perkebunan dan fasilitas umum dan jalan ikut terendam.
Upaya yang dilakukan saat ini, tim PJSA telah berkoordinasi dengan tim SDA Bantaeng untuk melakukan penanganan sambil menunggu bantuan dari tim penyelamat guna mengevakuasi warga yang rumahnya terendam.
Untuk korban jiwa, sementara ini dilaporkan masih nihil dan masih dilakukan pendataan.*
Baca juga: Wagub minta Balai Pompengan lakukan pengerukan untuk antisipasi banjir
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020