Media Italia seperti La Repubblica pada Jumat setempat menurunkan laporan bahwa komite saintifik teknis pemerintah setempat setuju bahwa jika salah seorang anggota skuat didapati positif tertular COVID-19, maka hanya individu bersangkutan yang akan dikarantina sedangkan anggota skuat lainnya yang negatif diperbolehkan berlatih dan bermain.
Aturan itu sama seperti yang diterapkan oleh Liga Jerman yang sudah hampir tiga pekan ini tampak sukses melanjutkan kembali kompetisinya setelah tertangguhkan pandemi COVID-19, demikian juga liga-liga lain yang tengah menyusul.
Baca juga: Serie A dapat lampu hijau dilanjutkan 20 Juni
Baca juga: Coppa Italia jadi pembuka kembalinya kompetisi sepak bola di Italia
Sebelumnya, aturan pemerintah mengharuskan seluruh skuat dikarantina selama 14 hari apabila satu saja anggota mereka kedapatan positif COVID-19, yang berpotensi membuat pertandingan dalam jangka waktu tersebut tertunda.
Kalangan praktisi dan pemangku kepentingan sepak bola bersikeras jika aturan itu diberlakukan, maka hampir tidak mungkin musim 2019/20 bisa selesai.
Hingga saat ini belum ada konfirmasi dari pihak pemerintah maupun federasi sepak bola Italia, FIGC, yang presidennya Gabriele Gravina sempat menyebut aturan itu berlebihan.
Laga semifinal Coppa Italia antara Juventus menjamu AC Milan untuk leg kedua di Stadion Allianz pada Jumat waktu setempat (Sabtu WIB) menandai kembalinya kompetisi sepak bola di negara itu. Napoli menjamu Inter Milan sehari berselang untuk memperebutkan hak tampil di final yang akan dilangsungkan pada Rabu (24/6).
Sementara itu, Liga Italia Serie A dijadwalkan bergulir kembali mulai 20 Juni demi memainkan 12 putaran pertandingan dalam enam pekan hingga 2 Agustus.
Baca juga: FIFA izinkan bursa transfer buka sebelum liga domestik 2019/20 rampung
Baca juga: FIGC berharap penonton bisa ke stadion sebelum musim berakhir
Baca juga: Bos Parma sebut ini tahun pengorbanan bagi klub-klub Serie A
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020