• Beranda
  • Berita
  • Korban longboat karam di Sungai Mendalam ditemukan tewas

Korban longboat karam di Sungai Mendalam ditemukan tewas

13 Juni 2020 12:01 WIB
Korban longboat karam di Sungai Mendalam ditemukan tewas
Ilustrasi - Salah satu kapal phinisi yang sering digunakan oleh wisatawan untuk berwisata di taman nasional komodo, tenggelam di perairan Labuhan Bajo. (Antara/Ho)
Paskalis Bayo (38) warga Dusun Nanga Ovaat, Desa Datah Diaan, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, yang tenggelam dalam peristiwa karamnya longboat Sintang Orangutan Center (SOC) di perairan sungai Mendalam akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
 
"Korban ditemukan tim gabungan sekitar pukul 09.30 WIB di buntut pintas Seluak, Sungai Mendalam, dengan jarak sekitar satu kilometer dari lokasi longboat karam," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kapuas Hulu, Gunawan dihubungi, ANTARA, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu.
 
Posisi korban saat ditemukan tim gabungan dalam keadaan mengapung tersangkut di kayu di sungai tersebut.
 
"Korban sudah di evakuasi tim gabungan dan diserahkan kepada pihak keluarga," ucap Gunawan.

Baca juga: Tim mendirikan posko pencarian korban tenggelam di Sungai Mendalam

Baca juga: 7 korban kapal tenggelam di Perairan Wakatobi ditemukan selamat
 
Ia pun menyampaikan terimakasih atas kerjasama tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Sintang, Tim reaksi cepat pramuka Kapuas Hulu, Tagana Kapuas Hulu, TNI, Polri, Sat Pol PP dan warga setempat.
 
Paskalis Bayo (38) merupakan satu dari lima penumpang longboat dinas milik Sintang Orangutan Center (SOC) yang mengalami kecelakaan atau karam di pintas Seluak perairan Sungai Mendalam, Dusun Nanga Ovaat, Desa Datah Diaan, Kecamatan Putussibau Utara, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat pada Rabu (10/6) sekitar pukul 19.30 WIB.
 
Ada pun nama-nama penumpang longboat SOC yang selamat yaitu Nikio dan Budi Anggota SOC, Hitot (istri korban), Iloy (motoris longboat) dan Pakbang.*

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020