Kepala BPOM Netty Nurmuliawaty di Mamuju, Sabtu, mengatakan sebagai UPT Badan POM di Provinsi Sulbar, BPOM di Mamuju bekerja sama dengan Balai POM di Palu Sulawesi Tengah dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) serta Rumah Sakit Regional Sulbar mampu menguji spesimen COVID-19.
Alat RT-PCR itu dari Balai POM di Palu yang telah terpasang di Balai POM di Mamuju beserta perangkat pendukungnya.
Serah terima peminjaman RT-PCR itu berlangsung di Laboratorium Mikrobiologi Balai POM di Mamuju. Kepala Balai POM di Palu Fauzi Ferdiansyah menyerahkan kepada Kepala Balai POM di Mamuju Netty Nurmuliawaty, pada 3 Juni 2020.
"Pengujian COVID-19 dengan RT-PCR di Sulawesi Barat telah mendapat legalitas dan terdaftar pada akun data.covid19.go.id. Saat ini bimbingan teknis kompetensi tenaga pengujian PT-PCR masih sementara berlangsung sampai Ahad (14/6) hingga tenaga penguji mahir melakukan pengujian secara mandiri," kata Netty.
Baca juga: Ada dua tambahan di Mamuju, positif COVID-19 di Sulbar naik 94 orang
Baca juga: Warga terpencil Pulau Bala-Balakang-Sulbar terdampak diberi bantuan
Dengan adanya RT-PCR Covid-19 di Sulbar tersebut sampel yang masuk bisa langsung diuji dan tidak perlu lagi dikirim ke Makassar Sulawesi Selatan.
"Kita berharap degan adanya RT-PCR di sini, sampel yang masuk kita tidak akan kirim lagi ke Makassar tetapi dapat dilakukan di BPOM di Mamuju," kata Netty.
Ia menyampaikan, pada uji perdana RT-PCR yang dilakukan pada Jumat (12/6) sudah sebanyak 40 sampel yang sudah diambil dan tinggal menunggu hasilnya.
"Pada uji perdana COVID-19 itu, sudah diperiksa 40 sampel. Pengujian ini dalam satu kali running (real time PCR) bisa sampai 80 orang, dengan metode relatif bisa lebih cepat," kata Netty.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada BPOM di Mamuju atas kerja kerasnya menghadirkan alat RT-PCR pengujian COVID-19 di Sulbar.
"Kita berterima kasih pada teman-teman BPOM yang telah bekerja keras menghadirkan alat RT-PCR di sini, sehingga kita tidak perlu lagi kemana-mana untuk pengujian OVID-19," ucap Ali Baal Masdar.
Menurut Gubernur, dengan adanya alat tersebut akan membantu percepatan pemeriksaan sampel pasien yang terpapar COVID-19.
"Di sini juga sudah ada laboratorium tersendiri, jadi jika ada yang diperiksa satu hari saja bisa langsung selesai diperiksa. Jadi tidak perlu menunggu lama lagi," kata Ali Baal Masdar.*
Baca juga: Anggota tim gugus COVID-19 dianiaya saat lakukan "rapid test"
Baca juga: Di tengah pandemi, FPPS minta proyek tower di Mamuju-Sulbar dihentikan
Pewarta: Amirullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020