Dilansir NME, Sabtu, playlist sebagai dukungan untuk gerakan anti rasisme setelah kematian George Floyd itu mencatat peningkatan pelanggan dari 45.000 menjadi 450.000 dalam waktu dua hari.
Playlist "Black Lives Matter" awalnya dikuratori oleh kepala musik R&B dan soul Spotify Mjeema Pickett serta timnya pada tahun 2015, setelah kematian wanita Afrika-Amerika Sandra Bland di sel penjara Texas, tiga hari setelah dia merekam pertengkaran dengan polisi.
Baca juga: Spotify, Apple Music, YouTube, dan Amazon dukung "Blackout Tuesday"
Baca juga: Playlist Spotify hening 8 menit 46 detik kenang George Floyd
Setelah kematian Floyd pada bulan Mei, playlist itu kemudian diperbarui oleh Spotify dan tampil di beranda para pengguna selama gerakan "Blackout Tuesday".
Hingga saat ini, playlist tersebut memiliki lebih dari 835.000 pelanggan, dan beberapa fitur lagu dari musisi seperti James Brown, Childish Gambino, Beyonce, hingga Kendrick Lamar.
Baca juga: Spotify izinkan karyawannya WFH hingga 2021
Baca juga: Musisi soroti pembagian upah streaming saat "lockdown"
Baca juga: Spotify uji coba podcast video dengan dua bintang Youtube
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020