• Beranda
  • Berita
  • Siap dibuka, pengelola Gua Kalisuci Gunung Kidul batasi pengunjung

Siap dibuka, pengelola Gua Kalisuci Gunung Kidul batasi pengunjung

14 Juni 2020 10:11 WIB
Siap dibuka, pengelola Gua Kalisuci Gunung Kidul batasi pengunjung
Dispar Gunung Kidul melakukan simulasi protokol kesehatan di objek wisata Kalisuci. ANTARA/Sutarm

Sebelum ada COVID-19, jumlah pengunjung sebanyak 250 orang per hari. Pada masa pandemi COVID-19 ini, kami mengurangi menjadi 100 orang per hari. Untuk tiket masuk masih tetap seharga Rp120.000 per orang belum ada rencana kenaikan

Pengelola objek wisata Gua Kalisuci di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pembatasan kuota pengunjung 100 orang per hari pada uji coba pembukaan Gua Kalisuci menuju normal baru pada 22 Juni 2020.

Salah satu anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kalisuci, Muslam Winarto di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan untuk mencegah penyebaran COVID-19, pengelola Gua Kalisuci memperketat protokol kesehatan bagi pengunjung.

"Sebelum ada COVID-19, jumlah pengunjung sebanyak 250 orang per hari. Pada masa pandemi COVID-19 ini, kami mengurangi menjadi 100 orang per hari. Untuk tiket masuk masih tetap seharga Rp120.000 per orang belum ada rencana kenaikan," kata Muslam.

Ia mengatakan pembatasan ini dalam rangka mendukung pencegahan penyebaran COVID-19 di sektor pariwisata yang akan dilakukan uji coba pembukaan pada 22 Juni 2020.

Sebelum pandemi terjadi kawasan Kalisuci sudah menerapkan protokol kesehatan ketat bagi pengunjung. Untuk menikmati cave tubing dalam gua selama sekitar 1,5 jam diperlukan fisik yang kuat, dan tidak memiliki riwayat penyakit berbahaya seperti jantung. Bagi pengunjung yang tidak lolos cek kesehatan diperkenankan menunggu atau diarahkan ke rumah sakit terdekat, untuk memeriksakan diri.

Setelah adanya pandemi, pengunjung di kawasan Kalisuci semakin diperketat pemeriksaan kesehatannya. Mulai memeriksa suhu tubuh, hingga harus cuci tangan sebelum masuk. Setelah masuk, harus registrasi pembayaran pun sudah menggunakan non tunai. Helem pelindung diberikan pelindung wajah atau face shield, sehingga pengunjung tidak perlu menggunakan masker karena berbahaya saat susur gua.

Selain itu, alat yang telah selesai digunakan pengunjung, peralatan dilakukan dekontaminasi. Sehingga peralatan sehari hanya digunakan satukali. Setiap hari di sekitar sekretariat disemprot desinfektan. Pihak pengelola membatasi jumlah pengunjung yang semula 250 orang, menjadi 100 orang pengunjung setiap harinya. Untuk tiket belum ada rencana kenaikan saat ini Rp120.000 per orang untuk wisatawan lokal, dan Rp200.000 untuk mancanegara.

"Kalisuci menerapan protokol kesehatan mungkin paling ketat sejak lama dibandingkan objek wisata kainnya," ucap Muslam.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanti mengatakan uji coba juga wisatawan diperbolehkan masuk ke objek wisata, namun dalam jumlah terbatas. Selain itu petugas harus memeriksa kesehatan sesuai dengan protokol yang berlaku, seperti pemeriksaan suhu dan juga menyiapkan lokasi cuci tangan.

"Pengelola wajib menyiapkan sarana pendukung sebelum dibuka. Selain itu, kami berpesan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," katanya.

Baca juga: Siap buka lagi objek wisata, Gunung Kidul siapkan protokol kesehatan

Baca juga: Gunung Kidul terapkan tiket elektronik masuk objek wisata pantai

Baca juga: Pendapatan retribusi wisata di Gunung Kidul capai Rp14,78 miliar

 

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020