Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong mendorong pemerintah daerah untuk merangkul masyarakat dalam upaya penanganan sampah di tengah risiko penambahan sampah.merangkul masyarakat yang benar-benar peduli pada kebersihan di lingkungannya
"Kita harus menemukan cara yang tepat untuk merangkul masyarakat yang benar-benar peduli pada kebersihan di lingkungannya dan dapat menjadi kader lingkungan dalam upaya pengurangan dan penanganan sampah," kata Wamen Alue dalam konferensi pers online peresmian fasilitas pengelolaan sampah Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Jakarta pada Selasa.
Langkah penyadaran masyarakat penting untuk dilakukan karena timbulan sampah seperti yang ada di DAS Citarum terjadi karena tidak optimalnya pengelolaan sampah dan rendahnya kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan.
Baca juga: KLHK: Produsen bisa terima insentif dari performa pengurangan sampah
Baca juga: KLHK targetkan penurunan sampah oleh produsen 30 persen pada 2029
Padahal ada potensi penambahan timbunan sampah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan kesejahteraan. Pada 2020 saja sudah terdapat 67,8 juta ton timbulan sampah.
Jumlah itu bisa bertambah dua kali lipat pada 2050 jika tidak dilakukan langkah langkah luar biasa.
Di DAS Citarum sendiri pada 2018 tercatat sekitar 500.000 ton per tahun atau 1.300 ton sampah per hari masuk ke daerah aliran sungai itu.
Untuk itu, Wamen Alue mendorong pemerintah daerah sekitar DAS Citarum seperti Kabupaten Subang dan Kabupaten Bekasi untuk merangkul masyarakat yang berhasil memanfaatkan sampah sebagai salah satu usaha pengurangan timbulan.
"Champion seperti ini yang bisa kita libatkan dalam kegiatan edukasi, sosialisasi dan penyadaran di masyarakat," kata dia.
Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah daerah harus dapat dilakukan, ujar dia, untuk menciptakan kota yang layak huni.
Baca juga: KLHK bantu Purwakarta kurangi pencemaran DAS Citarum
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020