Pejabat Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan, Lembaga Administrasi Negara RI mengapresiasi kreativitas yang dilakukan Bupati Banyuwangi Abdullah Anas bersama jajarannya dalam menyelesaikan berbagai masalah, termasuk saat menghadapi pandemi COVID-19.inovasi Banyuwangi telah terbukti nyata bisa menembus segala keterbatasan daerah
"Ini patut dicontoh. Kreativitas dan inovasi Banyuwangi telah terbukti nyata bisa menembus segala keterbatasan daerah, termasuk saat pandemi COVID-19 melanda, Banyuwangi mampu membuat inovasi cemerlang untuk menanggulanginya. Salah satunya, mengintegrasikan data penyaluran bansos ke program Smart Kampung," kata Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan, Lembaga Administrasi Negara (Puslatbang KMP LAN) RI Andi Taufik pada konferensi video Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II yang menampilkan Abdullah Azwar Anas sebagai pembicara yang dipantau di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
Kegiatan yang digelar secara virtual oleh Puslatbang KMP LAN RI dengan tajuk "Isu Strategis: Kepemimpinan Kewirausahaan" ini dipimpin oleh Kepala Puslatbang KMP LAN Andi Taufik dan diikuti puluhan pejabat eselon II dari sejumlah instansi pemerintah pusat maupun daerah di Indonesia.
Menurut Andi Taufik, kepemimpinan berbasis kreativitas seperti yang dilakukan Abdullah Azwar Anas menjadi kunci kesuksesannya memimpin Banyuwangi, termasuk dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memaparkan strategi bagaimana melakukan terobosan di tengah situasi krisis seperti pandemi COVID-19 serta pola kepemimpinannya selama hampir 10 tahun memimpin wilayah paling timur Pulau Jawa itu.
Baca juga: Kabupaten Banyuwangi siapkan layanan publik hadapi era normal baru
Baca juga: Pemprov Bali-Banyuwangi sepakati perketat pintu masuk lewat Ketapang
"Pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh dunia ini, benar-benar dirasakan semua pemimpin di segala level, termasuk seorang bupati. Bagaimana tidak, semua sektor kehidupan terdampak dan ini memaksa seorang pemimpin mencari jalan keluar dari krisis ini," kata Anas.
Dalam konferensi video itu, Azwar Anas juga mencontohkan tentang bantuan sosial untuk warga terdampak COVID-19. Di lapangan, menurut ia, masih ditemukan warga miskin yang belum terakomodir skema bantuan apapun, dan permasalahan ini banyak terjadi di daerah.
"Kami memilih opsi tidak saling menyalahkan siapapun, gantinya kami justru mencari solusi, yakni dengan membuka pelaporan terkait bansos secara daring. Mereka yang belum terakomodir bansos bisa melaporkan dirinya lewat aplikasi Smart Kampung," ujarnya.
Kata Azwar Anas, hal itu mendapat respons baik dari warga, sehingga dengan cara seperti itu penyaluran bansos bagi warga terdampak pandemi COVID-19 bisa merata dan tepat sasaran.
Begitu halnya dengan kebijakan normal baru yang direncanakan pemerintah pusat, Anas mencontohkan bagaimana Banyuwangi secara bertahap merumuskan dan banyak melakukan simulasi untuk kebiasaan baru di berbagai sektor di masa depan.
"Di awal kami melibatkan banyak pihak untuk mendapatkan masukan tentang normal baru, mulai dari tenaga medis, tokoh agama, hingga pelaku pariwisata. Semua dilibatkan agar bila benar-benar dilaksanakan bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi mulai normal baru di pelayanan publik
Baca juga: Bupati Anas usul seleksi kartu prakerja diserahkan ke gubernur
Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinariyanto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020