Sekretaris Panglima Laot Ulee Lheue Rizal di Banda Aceh, Selasa, mengatakan kapal tersebut ditemukan terombang-ambing di laut tanpa awak.
"Kapal yang ditemukan terbuat dari fiber dan modelnya berbeda dari kapal-kapal nelayan Aceh. Kapal itu ditemukan seminggu lalu oleh nelayan Aceh yang menggunakan kapal motor dengan bobot enam GT," kata Rizal.
Baca juga: Gugus Keamanan Laut Koarmada I usir 84 kapal asing
Rizal menyebutkan penemuan berawal ketika nelayan Ulee Lheue, Banda Aceh, melaut untuk memancing tuna. Setelah dua hari di laut, tiga nelayan tersebut melihat kapal ikan asing.
Kemudian, tiga nelayan tersebut mendekati kapal ikan itu. Ternyata, di kapal tersebut tidak ada orang. Kondisi kapal saat ditemukan berantakan, mesin mati, dan ada alat jaring penangkap ikan.
"Sedangkan alat komunikasi maupun navigasi tidak ada. Kalau mesin, apakah masih menyala atau tidak, kami belum tahu. Penemuan kapal tersebut sudah dilaporkan kepada polisi," kata Rizal menyebutkan.
Kapal ikan asing tersebut saat ini ditambatkan di Ulee Cot, sekitar hutan bakau di Gampong Deah Glumpang, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh.
Di bagian atap kapal tertulis Ranmanika Sri Lanka. Sedangkan di lambung kapal tertulis Sea Agle, Chalana Boat Yard Rajgama.
Baca juga: 2 kapal ikan Malaysia ditangkap saat "illegal fishing" di Selat Malaka
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020