• Beranda
  • Berita
  • Cetak talenta digital, Kominfo gelar pelatihan pemrograman

Cetak talenta digital, Kominfo gelar pelatihan pemrograman

16 Juni 2020 20:44 WIB
Cetak talenta digital, Kominfo gelar pelatihan pemrograman
Informasi pendaftaran pelatihan Online Academy di program Digital Talent Scholarship dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. (kominfo.go.id)

Peserta terbaik kami usahakan mendapatkan sertifikat global

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar pelatihan pemrograman (programming) HTML, CSS dan JavaScript untuk mencetak lebih banyak talenta digital yang dibutuhkan Indonesia.

Menurut Kepala Pusbang Profesi dan Sertifikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Hadi M. Idris, pelatihan tersebut merupakan dasar dari literasi digital yang merupakan bagian dari program Stimulus Pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) 2020.

Baca juga: Kominfo sediakan pelatihan online selama PSBB

Baca juga: Kominfo buka beasiswa DTS Online Academy 2020 gelombang kedua


"Pelatihan programming HTML, CSS dan JavaScript secara online dengan lebih dari 3.000 orang akan dibagi dalam dua level, yaitu advance dan middle," ujar Hadi dalam konferensi virtual mengenai pembekalan pelatihan itu di Jakarta, Selasa.

Pelatihan programming HTML, CSS dan JavaScript merupakan bagian online academy, yang sat ini telah melampaui target peserta, yang semula hanya 10.000 orang kini mencapai 40.000 orang mengikuti pelatihan onilne untuk berbagai bidang.

Sebelum pandemi COVID-19, Hadi mengatakan Kominfo telah memiliki banyak rencana untuk pelatihan, tidak hanya untuk lulusan SMK, tetapi juga vocational academy untuk lulusan diploma dan fresh graduate academy untuk lulusan S1.

Awalnya, menurut Hadi, pelatihan akan digelar dengan skema offline dengan sedikit kombinasi online untuk pembekalan softskill. "Namun, dengan adanya COVID-19 online academy kami perbanyak," ujar Hadi.

Lebih lanjut, Hadi mengatakan dalam online academy terdapat berbagai tugas, mulai dari self-learning, virtual labs hingga project mandiri. Dengan berbagai metode diharapkan pada akhir peserta dapat menyelesaikan latihan secara komprehensif.

"Peserta terbaik kami usahakan mendapatkan sertifikat global," kata Hadi.

Mengutip data McKinsey, Hadi mengatakan Indonesia saat ini mengalami kekurangan talenta digital, yang setidaknya untuk mengejar ketinggalan dibutuhkan talenta digital sejumlah 600.000 orang per tahun.

Program Digital Talent Scholarship (DTS) diharap dapat memenuhi angka tersebut. Terlebih, menurut Hadi, program DDS bersifat "inklusi yang juga menyasar teman-teman berkebutuhan khusus."

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan, mengatakan bahwa pengembangan talenta digital sangat diperlukan dewasa ini.

"Fokus pendidikan yang berorientasi menciptakan teknisi di bidang IT untuk membangun ekosistem talenta digital," ujar Farhan.

Program Digital Talent Scholarship (DTS) juga diharap dapat memperkuat ekosistem digital di Indonesia. Sebab, program ini merupakan hasil kolaborasi dari pemerintah dalam hal ini Kominfo dan kementerian/lembaga lain, sektor pendidikan yakni universitas dan politeknik, asosiasi pengusaha dan industri sebagai pemangku kepentingan.

Tahun ini, Hadi mengatakan Kominfo menggandeng delapan mitra perusahaan teknologi dan asosiasi untuk Program Online Academy Digital Talent Scholarship antara lain Dicoding, Google, Cisco, Microsoft, Red Hat, Progate, Facebook, dan Asosiasi Digital Marketing.

Baca juga: Kominfo buka program "Digital Talent Scholarship" 2020

Baca juga: Kominfo-Google Cloud sepakat bangun data center Juni ini

Baca juga: PeduliLindungi akan ditambah fitur sertifikat bebas corona

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020