• Beranda
  • Berita
  • Amazon gunakan teknologi AI peringatkan jarak fisik antara pekerja

Amazon gunakan teknologi AI peringatkan jarak fisik antara pekerja

17 Juni 2020 09:51 WIB
Amazon gunakan teknologi AI peringatkan jarak fisik antara pekerja
Ilustrasi Amazon (REUTERS)
Amazon meluncurkan sistem pelacakan berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memperingatkan jarak fisik di kantor dan gudang dalam upaya untuk mengurangi risiko tertular virus corona baru di antara para pekerjanya. 

Peluncuran ini terjadi ketika perusahaan e-commerce terbesar di dunia itu menghadapi pengawasan intensif dari anggota parlemen dan serikat pekerja AS soal perlindungan terhadap karyawan selama pandemi COVID-19.

Dikutip dari Reuters, Rabu, monitor yang didirikan di gudang Amazon akan menyoroti pekerja untuk menjaga jarak aman di lingkaran hijau, sementara pekerja yang berdekatan akan disorot dalam lingkaran merah.

Baca juga: Amazon kembangkan riset obat flu

Baca juga: Amazon bangun laboratorium tes COVID-19 untuk pekerja


Amazon mengatakan, sistem, yang dinamai "Distance Assistant," itu menggunakan rekaman kamera di gedung-gedung Amazon untuk juga membantu mengidentifikasi area yang padat.

Amazon juga menguji perangkat yang dapat dipakai yang menyala dan mengeluarkan suara ketika para pekerja terlalu dekat satu sama lain, menurut memo internal yang didapat Reuters. Perangkat tersebut akan diujicobakan mulai Rabu di gudang Amazon yang berada di luar Seattle.

Amazon juga telah merekrut posisi untuk peran seperti duta dan satgas yang mensosialisasikan protokol kesehatan. Tanggung jawab posisi tersebut mulai dari audit frekuensi hingga verifikasi jumlah karyawan untuk tidak melebihi batas tempat duduk di ruang istirahat.

Kamera AI
Amazon, yang akan membuka sumber teknologi di balik sistem Distance Assistant, bukan perusahaan pertama yang beralih ke AI untuk melacak kepatuhan karyawan terhadap kebijakan jaga jarak fisik.

Beberapa perusahaan mengatakan perangkat lunak berbasis kamera AI sangat penting karena memungkinkan mereka untuk menunjukkan tidak hanya pada pekerja dan pelanggan, tetapi juga kepada perusahaan asuransi dan regulator, bahwa mereka memantau dan menegakkan protokol kesehatan.

Namun, aktivis privasi khawatir akan pelacakan orang yang semakin rinci dan telah mendesak perusahaan untuk membatasi penggunaan AI pada pandemi.

Amazon mengatakan bahwa sistem pelacakannya ada di beberapa bangunan, dan berencana untuk menambah ratusan unit sistem pelacakan tersebut dalam beberapa pekan ke depan.

Baca juga: Amazon buat "platform streaming game" saingan Google Stadia

Baca juga: Bos Amazon bakal jadi triliuner pertama dunia


Baca juga: Amazon uji panggilan video untuk verifikasi pedagang online

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020