• Beranda
  • Berita
  • Dirut Garuda sebut belum terima dana talangan pemerintah Rp8,5 triliun

Dirut Garuda sebut belum terima dana talangan pemerintah Rp8,5 triliun

19 Juni 2020 19:16 WIB
Dirut Garuda sebut belum terima dana talangan pemerintah Rp8,5 triliun
Dokumentasi - Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (23/1/2020). ANTARA/Aji Cakti/aa.

Dengan segala macam alasannya, kita sebagai penerima tetap prosesnya sampai sekarang masih berlangsung

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan hingga kini pihaknya belum menerima dana talangan dari pemerintah sebesar Rp8,5 triliun untuk mengatasi dampak keuangan yang dialami perusahaan akibat pandemi COVID-19.

Sejak awal Juni, Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN memutuskan untuk memberi dana talangan kepada Garuda sebagai modal kerja agar perusahaan dapat memperlancar arus kas yang terhambat akibat pandemi COVID-19.

"Dengan segala macam alasannya, kita sebagai penerima tetap prosesnya sampai sekarang masih berlangsung. Dana talangan itu, masih insya Allah belum, Alhamdulillah," kata Irfan dalam webinar The 17th Industry Roundtable Transportation Industry yang digelar oleh MarkPlus, Jumat.

Dalam kesempatan sebelumnya, Irfan menjelaskan dana talangan tersebut akan digunakan untuk rencana efisiensi. Sebab, pendapatan maskapai pelat merah itu anjlok hingga 90 persen karena 70 pesawat tidak beroperasi atau dikandangkan selama masa pandemi.

Dana talangan itu akan disalurkan secara bertahap dan karena sifatnya talangan, jadi perusahaan pun harus mengembalikan ke negara.

Menurut Irfan, pemerintah di hampir seluruh negara melakukan intervensi untuk menyelamatkan operasional maskapai. Menurut dia, industri penerbangan ini menjadi sektor yang paling terdampak akibat pandemi COVID-19 karena mengandalkan pada mobilitas manusia

Dengan masih tingginya jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia, Garuda mengalami penurunan jumlah penumpang hingga 90 persen pada Mei 2020.

Irfan pun membandingkan dengan maskapai di negara tetangga, yakni Singapore Airlines yang mendapat dana talangan dari Pemerintah Singapura hingga 11,5 miliar dolar AS untuk mengantisipasi krisis akibat pandemi.

"Kita memang harus menerima kenyataan bahwa Garuda mungkin mendapat 500 juta USD, sementara Singapura 11,5 miliar USD untuk menghadapi situasi pandemi," kata Irfan.

Baca juga: Dampak COVID-19, Garuda kehilangan empat kali "peak season"
Baca juga: Garuda janji tak pasang harga tinggi meski harga tiket boleh naiik
Baca juga: Riset Garuda: 70 persen calon penumpang tunda terbang akibat COVID-19

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020