Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengatakan pada Senin bahwa Partai Rakyat Kamboja (CPP) akan mendominasi tampuk kekuasaan politik hingga satu abad, tidak dapat digantikan oleh pihak oposisi.Ketika masih ada Hun Sen, masih ada CPP di sini, maka Anda harus menunggu di kehidupan selanjutnya,
"Siapa yang memiliki kapabilitas untuk menggantikan Hun Sen saat ini? Mari kita jujur dan mengakui. Tidak ada satu pun," kata Hun Sen dalam pidato yang disiarkan langsung di Facebook, usai melakukan inspeksi pekerjaan konstruksi di bandara baru.
"Tetapi bagi Anda (oposisi) yang memang ingin (menggantikan), mungkin Anda harus menunggu hingga kehidupan berikutnya. Ketika masih ada Hun Sen, masih ada CPP di sini, maka Anda harus menunggu di kehidupan selanjutnya," dia menambahkan.
Hun Sen menjadi salah satu pemimpin negara dengan masa jabatan terpanjang di dunia, yakni lebih dari 30 tahun dalam kekuasaan.
Baca juga: Hakim Kamboja tutup penyelidikan terhadap pemimpin oposisi
Baca juga: Kamboja bebaskan lebih dari 70 pegiat oposisi dengan jaminan
Partai yang telah berkuasa sejak tahun 1979 itu saat ini menempatkan juga anggotanya di seluruh 125 kursi legislatif setelah partai oposisi utama tak lagi muncul menjelang pemilihan umum 2018 karena dituduh merencanakan penggulingan pemerintahan.
Pihak oposisi, Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) dibubarkan dan 118 anggotanya dilarang berpolitik selama lima tahun mulai 2017, sebagai bagian dari tindakan keras terhadap oposisi, masyarakat sipil, dan media menjelang pemilu setahun kemudian.
Pimpinan CNRP, Kem Sokha, didakwa dengan tuntutan pengkhianatan dan dituduh menjalankan konspirasi dengan Amerika Serikat untuk menggulingkan Hun Sen--yang mana dibantah oleh Kem Sokha.
Dalam pidatonya hari ini, Hun Sen juga menyebut markas baru CPP senilai 30 juta dolar (setara Rp428 miliar) di Phnom Penh serta kantor di tingkat provinsi menjadi tanda bahwa partainya itu akan memimpin politik nasional untuk jangka waktu yang sangat lama.
"Bukan untuk dua atau tiga tahun saja, namun untuk 50 tahun, bahkan 100 tahun mendatang, ini harus diingat," ujar Hun Sen.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS desak Kamboja agar pengadilan politisi terbuka untuk media
Baca juga: AS jatuhkan sanksi ke orang dekat PM Kamboja atas dugaan korupsi
Pewarta: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020