"Sampai sekarang masih zona hijau, belum pernah kuning karena ada pasien dengan pengawasan (PDP), apalagi merah karena ada kasus positif," ungkap Camat Tenjo, Asnan saat dihubungi ANTARA di Bogor, Senin.
Menurut dia, hal utama yang ditekankan untuk menjadikan wilayahnya tetap hijau yaitu memperketat penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat, khususnya di tempat-tempat yang kerap menjadi pusat keramaian masyarakat.
Baca juga: Wali Kota Bogor sisir lagi perbaikan data penerima bansos
Baca juga: 12 orang di Pasar Cibinong reaktif hasil tes cepat COVID-19 oleh BIN
Padahal, di wilayah sebelah barat Kabupaten Bogor itu terdapat dua stasiun kereta rel listrik (KRL), yakni Stasiun Tenjo dan Stasiun Cilejit yang biasanya menjadi sentra penularan COVID-19.
"Kita koordinasi betul dengan pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI), artinya penumpang yang keluar dari KRL di dua stasiun tersebut harus periksa suhu tubuh dan cuci tangan," beber Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kecamatan Tenjo itu.
Di samping itu, menurutnya pemeriksaan tes cepat COVID-19 secara massal di wilayah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Banten itu menjadi suatu keharusan di masing-masing puskesmas.
Baca juga: Karyawan Mitra 10 Bogor diminta tes COVID-19 setelah 3 positif
Baca juga: Sempat diusir, tenaga medis dikalungi bunga di Pasar Cileungsi-Bogor
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengapresiasi pejabat wilayah yang mampu mempertahankan wilayahnya menjadi zona hijau. Pada Selasa (22/6) malam, tercatat ada dua kecamatan yang berstatus zona hijau, yakni Tenjo dan Tanjungsari. Tapi, Kecamatan Tanjungsari sempat beberapa waktu menjadi zona kuning karena ada salah satu warganya yang berstatus PDP.
Pada periode yang sama, Pemkab Bogor mencatat ada 10 kecamatan yang masuk dalam zona kuning, sedangkan sisanya, yakni 28 kecamatan di Kabupaten Bogor kini berstatus zona merah.
"Kami apresiasi, semoga catatan ini menjadi motivasi tersendiri bagi masyarakat di kecamatan zona hijau untuk menerapkan protokol kesehatan secara disiplin," kata Ade Yasin.
Di samping itu, Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat jumlah positif terinfeksi virus corona COVID-19 di Kabupaten Bogor sebanyak 337 pasien.
"Total ada 337 kasus positif COVID-19, 79 orang di antaranya sudah sembuh, dan 17 orang meninggal dunia," tutur Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Kemudian, Pemkab Bogor juga mencatat ada sebanyak 1.690 orang dalam pemantauan (ODP), 1.431 di antaranya sudah selesai dipantau, dan 1.905 pasien dalam pengawasan (PDP), 1.345 di antaranya sudah selesai diawasi.
Baca juga: 254 orang di Pasar Cileungsi jalani tes COVID-19
Baca juga: 50 bus sekolah dikerahkan urai kepadatan penumpang KRL Jakarta-Bogor
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020