Sebanyak 100 tenaga kesehatan di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera menjalani tes usap dengan metode tes PCR guna mendeteksi ada tidaknya infeksi virus corona baru atau COVID-19.kita melaksanakan tes usap sebanyak 300 orang, 200 orang pelaku perjalanan dan 100 nakes
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Budi Raharja di Bantul, Selasa, mengatakan pelaksanaan tes usap bagi tenaga kesehatan dijadwalkan di halaman dinas setempat pekan depan setelah tes usap bagi 200 pelaku perjalanan dalam dua periode mulai 23 Juni sampai 26 Juni selesai.
Baca juga: Seleksi warga, 200 pelaku perjalanan digelar di Bantul-DIY dites usap
"Kemudian minggu depan akan melakukan tes usap pada 29 dan 30 Juni pada nakes (tenaga kesehatan) yang berisiko tinggi. Jadi total di sisa bulan ini kita melaksanakan tes usap sebanyak 300 orang, 200 orang pelaku perjalanan dan 100 orang nakes," kata Agus di sela tes usap massal pelaku perjalanan.
Menurut dia, tenaga kesehatan terutama yang bekerja di rumah sakit yang merawat pasien COVID-19 dan berisiko terpapar corona diprioritaskan dites usap sebagai upaya deteksi dini agar tidak terjadi penularan pada layanan kesehatan apabila terkonfirmasi positif.
Baca juga: Percepat penelusuran, karyawan ritel-grosir di Bantul-DIY dites cepat
Bahkan, kata dia, untuk para tenaga kesehatan juga akan dilakukan dua tes sekaligus yaitu tes cepat dan tes usap, guna kepentingan analisis terhadap kemampuan dua jenis pemeriksaan dalam penegakan diagnosa virus corona jenis baru tersebut.
"Untuk nakes karena homogen nanti untuk kepentingan analisis akan kita lakukan dobel sekaligus kepada nakes, yaitu tes cepat sekaligus tes usap, jadi kita ingin membuat korelasi antara tes cepat dengan tes usap, ini sesuai dengan arahan pemerintah," katanya.
Baca juga: Pulang dari Bekasi, bayi dua tahun di Bantul positif COVID-19
Dia menjelaskan, tes usap jika dilakukan secara mandiri tentunya butuh biaya mahal, akan tetapi tes massal ini Dinkes Bantul mendapat dukungan dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta untuk proses uji laboratorium, sehingga diberikan secara gratis.
"Kita digratiskan oleh BBTKLPP, bahkan sampai target 5.000 orang nanti juga gratis pengujiannya, kita hanya menyediakan stik (alat) untuk pengambilan sampel usap dan pengiriman, jadi biaya ini pasti murah dibandingkan dengan harga yang sebenarnya," katanya.
Baca juga: Warga Bantul positif COVID-19 usai perjalanan dari Jakarta
Dia menyebutkan biaya tes usap mandiri di pasaran antara Rp1,7 juta sampai Rp2,5 juta, namun saat ini masyarakat dilayani secara cuma-cuma.
"Namun kita prioritaskan dengan syarat-syarat tertentu karena keterbatasan, kita dengan alat yang ada dan dukungan dari pemda, nanti juga akan mohon ke provinsi," katanya.
Baca juga: Bantul anggarkan BLT-APBD Rp4,4 miliar untuk warga terdampak COVID-19
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020