"Kesembuhan yang cepat itu karena imun OTG pada tubuhnya bagus," kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita, di Surabaya, Selasa.
Salah satunya adalah kesembuhan OTG di Hotel Asrama Haji pada Ahad (21/6) berjumlah 14 orang. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan kesembuhan pasien rawat inap rumah sakit dan rawat jalan isolasi mandiri.
"Dari 36 orang yang sembuh dari COVID-19 pada Ahad (21/6) itu yang paling banyak mereka dari Asrama Haji," ujarnya.
Baca juga: IDI pastikan video dokter viral di Surabaya tidak terkait COVID-19
Baca juga: Tri Rismaharini: Tren COVID-19 di Surabaya turun
Menurut dia, secara umum, tren kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Surabaya setiap harinya terus bertambah. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya hingga Senin (22/6), jumlah kumulatif pasien sembuh mencapai 1.629 orang.
Febria mengatakan pasien yang dinyatakan sembuh pada Senin (22/6) berjumlah 34 orang. Mereka terdiri dari rawat inap di rumah sakit dan rawat jalan isolasi mandiri dengan rincian pasien rawat jalan 23 orang, sedangkan 11 orang lainnya adalah pasien rawat inap rumah sakit.
Dari 11 pasien rawat inap rumah sakit itu, kata dia, terdiri dari Rumah Sakit Menur, RS Siloam, RS PHC, RS Husada Utama dan RS Unair. "Kalau pasien yang dirawat inap di rumah sakit itu mereka dengan gejala, misalnya sesak nafas," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya ini mengatakan selain menerapkan pola hidup yang sehat dan disiplin dengan protokol, kunci kesembuhan lainnya adalah pasien harus bahagia. Sebab, kata dia, jika pasien merasa bahagia maka imun tubuh meningkat dan bersamaan itu pula kondisinya akan segera pulih.
"Kalau bahagia sembuhnya cepat. itu tidak hanya berlaku pada COVID-19," katanya.*
Baca juga: Dua TPU di Surabaya jadi lokasi pemakaman jenazah korban COVID-19
Baca juga: Dirut RSUD Soetomo: 12 dokter PPDS RSUD Unair terpapar COVID-19
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020