Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri, Selasa, mengatakan penambahan tersebut 14 orang berasal dari Kota Palembang, serta Muara Enim dan OKU Timur masing-masing satu orang.
"Penularan COVID-19 dapat terjadi salah satunya karena lengah dalam menjalankan protokol kesehatan, mungkin sudah menggunakan masker tetapi tidak mencuci tangan saat makan dan kurang memperhatikan apa-apa yang disentuh," ujarnya.
Menurut dia, langkah protokol pencegahan COVID-19 memang terbilang sangat sederhana, yakni cukup menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Tetapi ketiganya harus dilakukan secara bersamaan dan berkala alias tidak dapat dipilih-pilih salah satunya, karena dengan memakai masker maka dua pintu penularan lewat hidung dan mulut menjadi terlindungi," katanya.
Baca juga: Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Sumsel 44,96 persen
Baca juga: Seorang santri di Pagaralam Sumsel positif terjangkit COVID-19
Selain itu menurut dia, dengan menjaga jarak minimal satu meter akan menyulitkan COVID-19 berpindah, sedangkan mencuci tangan dengan sabun untuk menjaga tangan tetap higienis dari berbagai bakteri serta virus terutama COVID-19.
Masyarakat juga perlu saling mengingatkan jika ada yang tidak mematuhi protokol kesehatan terutama di area-area publik, sebab COVID-19 terbilang cepat menular serta akan berbahaya jika yang tertular mempunyai penyakit bawaan.
Ia menjelaskan, penyakit hipertensi atau darah tinggi yang menjadi penyakit bawaan paling banyak terdapat pada PDP dan kasus meninggal di Sumsel.
"Tidak masalah berkegiatan apa saja, yang penting protokol kesehatannya dipatuhi, terlebih untuk kalangan anak-anak dan orang lanjut usia," jelasnya.
Baca juga: Dua kabupaten di Sumsel kembali masuk zona kuning COVID-19
Baca juga: Prabumulih dan musi rawas masuk zona hijau
Sementara meski kasus positif bertambah, namun kasus sembuh hari ini bertambah tiga kali lipat yakni 46 orang, berasal dari Palembang (37 orang), Musi Banyuasin, serta OKU Timur, Ogan Ilir dan Banyuasin masing-masing dua orang.
Maka total kasus sembuh di Sumsel per 23 Juni menjadi 825 orang (44,5 persen), kata dia, sedangkan kasus meninggal tetap 74 orang (4 persen).
"Total kasus dinyatakan selesai berjumlah 899 dan kasus aktif yang masih dalam penanganan berjumlah 956 kasus," katanya.
Kasus aktif itu mendapat penanganan di Kota Palembang (767), disusul Kabupaten Banyuasin (63 kasus), OKI (38 kasus), Muara Enim (27 kasus), Musi Banyuasin (17 kasus), Lubuklinggau (15 kasus), Kabupaten PALI (15 kasus), Ogan Ilir (lima kasus), OKU Timur (lima kasus), serta Prabumulih, Empat Lawang dan Musi Rawas masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Baca juga: Pemerintah Kota Palembang resmi hentikan PSBB
Baca juga: Kasus positif COVID-19 Sumsel tertinggi di Sumatera
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020