"Humba Dreams" diceritakan dari sudut pandang seorang anak muda yang mengantar kita ke sebuah kenangan romantik terhadap hal-hal yang masih dapat kita sentuh, seperti film seluloid, buku, catatan lama, atau foto-foto.
"Saya merasa ada yang hilang di era digital sekarang ini. Begitu banyak hal yang terlalu mudah direkam, dibagikan, tapi cepat dilupakan. Di Sumba saya menemukan kembali yang hilang itu," ujar sutradara Riri Riza melalui keterangan resminya, Kamis.
Baca juga: Film bernuansa etnik Indonesia yang mencuri perhatian internasional
Baca juga: Seperti apa produksi dan promosi film di masa normal baru?
"Film ini adalah salah satu dari film-film saya yang ditulis berdasarkan pada kekayaan cerita di berbagai tempat di Indonesia dan melanjutkan tradisi film-film karya Miles Films sebelumnya yang menjelajahi Indonesia. Setelah Timor, Sulawesi, dan berbagai tempat lain, saya menyuarakan Sumba dalam HUMBA DREAMS," lanjutnya.
Saat masih dalam tahap ide cerita di tahun 2017, film ini memenangkan CJ Entertainment Award di Asian Project Market (APM), Busan International Film Festival. Film ini sendiri pertama kali diputar di layar lebar untuk World Premiere di Shanghai International Film Festival pada Juni 2019.
Setelah itu, "Humba Dreams" diputar keliling di lima kota besar Indonesia bersama komunitas-komunitas film, seperti Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), Japanese Film Festival (yang diselenggarakan oleh The Japan Foundation), dan Kineforum serta menjadi bagian dari ARTJOG 2019. Bahkan ajang Piala Maya 2019 memberikan predikat film terbaik untuk kategori Film Independen Non-Bioskop Reguler Terpilih.
"Setelah diputar berkeliling, kami berencana untuk merilisnya di layar terbatas jaringan bioskop nasional. Namun, ketika pandemi melanda, rencana ini pun harus ditangguhkan. Kabar baik datang dari Netflix yang ingin menayangkan 'Humba Dreams' secara eksklusif untuk wilayah Asia Tenggara," kata produser "Humba Dreams", Mira Lesmana.
"Tentunya kami sambut dengan antusias karena dengan demikian, film ini dapat secepatnya terdistribusikan dan menjangkau penonton yang lebih luas lagi," lanjutnya.
Film "Humba Dreams" bercerita tentang Martin (J.S Khairen), seorang mahasiswa sekolah film di Jakarta yang sedang gelisah dengan dirinya. Mendadak ia diminta pulang ke kampungnya di Sumba untuk sebuah tugas keluarga yang tak mudah.
Perjalanan mempertemukannya dengan Anna (Ully Triani), perempuan Sumba yang kesepian dan tengah mencari keberadaan suaminya. Sensualitas Anna menambah kegelisahannya. Berbagai pertanyaan Martin tentang Humba dan dirinya perlahan menemukan jawaban.
Baca juga: Joko Anwar ingin ada badan khusus perfilman Indonesia
Baca juga: Film pariwisata Indonesia raih penghargaan di ITFF Bulgaria
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020