• Beranda
  • Berita
  • Nelayan korban tabrakan "tugboat" terus dicari Basarnas Kendari

Nelayan korban tabrakan "tugboat" terus dicari Basarnas Kendari

25 Juni 2020 13:09 WIB
Nelayan korban tabrakan "tugboat" terus dicari Basarnas Kendari
Tim penolong Basarnas Kendari, Sultra, Kamis (25/6/2020 di Kendari, sedang mencari nelayan korban tabrakan saat mencari ikan  di Perairan Pulau Cempedak, Kabupaten Konawe Kepulauan. (FOTO ANTARA/Sarjono)

Musibah tabrakan yang menyebabkan Idar hingga kini belum ditemukan terjadi pada Rabu (24/6) malam sekitar pukul 20:00 WITA

Personel Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan pencarian nelayan korban tabrakan "tugboat" di Perairan Pulau Cempedak, Kabupaten Konawe Kepulauan.

Humas Kantor Basarnas Kendari Wahyuddin di Kendari, Kamis mengatakan seorang lelaki Idar (40) yang menumpang "longboat" ditabrak kapal penarik tongkang atau "tugboat" saat mencari ikan di perairan tersebut.

Ia menjelaskan musibah tabrakan yang menyebabkan Idar hingga kini belum ditemukan terjadi pada Rabu (24/6) malam sekitar pukul 20:00 WITA.
Personel Basarnas Kendari, Kamis (25/6/2020 di Kendari, melakukan persiapan mencari nelayan korban tabrakan saat mencari ikan  di Perairan Pulau Cempedak, Kabupaten Konawe Kepulauan. (FOTO ANTARA/Sarjono)


Kantor Basarnas Kendari yang menerima laporan dari pemilik kapal bernama Jarre (53) kemudian mengerahkan personel penolong.

Keluarga dan nelayan setempat yang sudah melakukan pencarian sejak peristiwa yang memilukan tersebut belum berhasil menemukan korban.

Pada pukul 12.00 WITA tim penyelamat Basarnas kendari diberangkatkan menuju lokasi kecelakaan dengan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) untuk memberikan bantuan SAR.

RIB adalah erahu berbahan dasar karet dengan lunas "fiber glass" serta dilengkapi kemudi, yang digunakan sebagai sarana pencarian dan pertolongan di area perairan/ laut

Jarak lokasi kejadian dengan dermaga Basarnas sekitar 26 mil laut dan kondisi cuaca sedang hujan, sementara arah angin timur - selatan,
kecepatan 2 - 12 knot dan tinggi gelombang 1,5 - 2 meter, demikian Wahyuddin.
​​​​​​​
Baca juga: Sepuluh nelayan hilang di Wakatobi belum ditemukan

Baca juga: Nelayan di Sultra diimbau BMKG waspadai cuaca ekstrem sebelum melaut

Baca juga: Tim SAR Kendari temukan baju kaos milik nelayan hilang


 

Pewarta: Sarjono
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020