Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw, mengakui Pilkada yang akan dilaksanakan di 11 kabupaten di provinsi itu rawan konflik.... tingkat kerawanannya sedang dipetakan...
"Hampir semua daerah yang akan melaksanakan Pilkada masuk kategori rawan konflik namun tingkat kerawanannya sedang dipetakan. Dari berbagai pengalaman dalam penanganan keamanan selama Pilkada memang sering kali menimbulkan kerawanan akibat para pihak berupaya dengan segala cara untuk menjadi pemenang," kata dia, di Jayapura, Kamis.
Baca juga: Kapolda pimpin rapimda TNI-Polri terkait pilkada 11 kabupaten di Papua
Ia mengakui, untuk meminimalisasi tingkat keamanan di kabupaten yang akan melakukan pilkada saat ini polisi mendekati semua elemen masyarakat agar Pilkada berlangsung aman.
Walterpauw berkata, walaupun diprediksi rawan polisi berharap mudah-mudahan pelaksanaan Pilkada di 11 kabupaten di Papua berlangsung aman terkendali.
Secara terpisah Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay, memprediksi, kabupaten yang rawan saat pelaksanaan pilkada adalah Kabupaten Mamberamo Raya.
Ia memperkirakan kerawanan di Mamberamo Raya karena ada masalah internal yang saat ini sudah melibatkan KPU. "Sedangkan 10 daerah lain masih dilakukan koordinasi guna mengetahui permasalahan yang terjadi sejak tahapan Pilkada dilakukan kembali," jelas Kossay.
Baca juga: KPU Wondama ajukan tambahan dana pilkada Rp 3,1 miliar
Ia memperkirakan kerawanan di Mamberamo Raya karena ada masalah internal yang saat ini sudah melibatkan KPU. "Sedangkan 10 daerah lain masih dilakukan koordinasi guna mengetahui permasalahan yang terjadi sejak tahapan Pilkada dilakukan kembali," jelas Kossay.
Baca juga: KPU Wondama ajukan tambahan dana pilkada Rp 3,1 miliar
Adapun 11 kabupaten yang akan menggelar Pilkada pada 9 Desember mendatang yaitu Kabupaten Supiori, Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupaten Boven Digul, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Merauke, Kabupaten Waropen, Kabupaten Keerom, Kabupaten Asmat, dan Kabupaten Nabire
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020