"Borneo juga sedang berbicara dengan pemain soal kondisi ini, pemain juga mengerti. Insya Allah ada win-win solution," ujar manajer Borneo FC Farid Abubakar kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Renegosiasi kontrak ini merupakan keputusan dari hasil mediasi PSSI dengan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI).
Baca juga: PSSI akan terbitkan SK Liga 1, 2 dan 3 dilanjutkan mulai Oktober
PSSI sedang menggodok SK tersebut. Jika sudah selesai, SK akan dibawa ke Exco untuk disetujui agar selanjutnya bisa disebarkan kepada operator PT Liga Indonesia Baru (LIB), klub-klub peserta kompetisi, Asosiasi Provinsi, APPI dan APSSI.
Farid mengatakan renegosiasi kontrak itu menjadi salah satu solusi yang bisa membuat klub lepas dari permasalahan finansial, imbas dari dihentikannya kompetisi akibat pandemi COVID-19.
"Renegosiasi bisa jadi salah satu solusi dalam kelanjutan liga, dan PSSI juga sudah berkomunikasi dengan pemain yang diwakili APPI. Insya Allah ada solusi terbaik untuk semua, klub, pemain, dan pelatih juga," kata dia.
Baca juga: PSSI janji taati protokol kesehatan yang ketat saat liga bergulir
Sebelumnya ketika kompetisi mulai ditangguhkan, PSSI memberikan keringanan kepada klub-klub untuk membayarkan gaji sebesar 25 persennya saja dari nilai kontrak.
Meski hanya membayar 25 persen, banyak klub yang masih kesulitan karena pihak sponsor juga sama-sama terdampak virus berbahaya tersebut. Di satu sisi, klub juga banyak mengandalkan pemasukan dari tiket, maka ketika kompetisi ditangguhkan pendapatan juga tersendat.
Baca juga: Sebagian pemain Borneo FC mulai gelar latihan bersama
Baca juga: Klub-klub Liga 1 dan 2 tunggu kejelasan subsidi
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020